SURABAYA, RadarBangsa.co.id — Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menghidupkan nilai-nilai bela negara kembali mendapat pengakuan nasional. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih Penghargaan Kepala Daerah Terbaik Tingkat Provinsi Bidang Inovasi Regulasi Nilai-Nilai Bela Negara dari Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung Ketua Umum Forum Pimred, Bernadus Wilson Lumi, kepada perwakilan Gubernur Jawa Timur, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur Eddy Supriyanto, dalam malam penganugerahan di Bandung, Senin (22/12).
Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima. Menurutnya, penghargaan ini bukan sekadar bentuk pengakuan institusional, tetapi menjadi pengingat sekaligus penguat komitmen untuk terus menghadirkan aksi nyata bela negara melalui kebijakan dan pelayanan publik.
“Penghargaan ini bukan hanya soal pencapaian, tetapi juga ajakan agar semangat bela negara benar-benar hidup di semua lini, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (23/12).
Ia menegaskan bahwa bela negara tidak boleh berhenti pada simbol dan seremoni. Nilai tersebut harus diwujudkan dalam kontribusi konkret sesuai peran masing-masing warga negara. “Bela negara harus hadir dalam langkah dan kerja nyata di lini kita masing-masing,” imbuhnya.
Khofifah juga mengaitkan momentum penghargaan ini dengan peringatan Hari Bela Negara yang baru saja dilalui. Ia menekankan bahwa bangsa Indonesia adalah milik bersama, sehingga kemajuan dan ketahanannya hanya bisa dibangun melalui kebersamaan dan saling menghormati.
“Bangsa yang kuat lahir dari masyarakat yang bekerja sama, saling menghargai, dan berorientasi pada kemajuan bersama. Negara ini adalah rumah kita, yang harus dijaga setiap saat, bukan hanya pada momen tertentu,” tegasnya.
Dalam konteks kekinian, Khofifah menekankan bahwa bela negara tidak lagi dimaknai secara sempit sebagai angkat senjata. Menurutnya, bela negara kini hadir dalam bentuk disiplin, integritas, kepedulian sosial, serta kesiapsiagaan menghadapi tantangan nasional, termasuk di ruang digital.
“Semangat bela negara harus hidup di rumah, tempat kerja, ruang kelas, hingga ruang digital. Setiap kontribusi, sekecil apa pun, memiliki arti besar bagi bangsa,” ujarnya.
Ia juga mengajak generasi muda dan aparatur sipil negara untuk menjadikan nilai bela negara sebagai karakter dalam berkarya dan melayani masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Forum Pimred Bernadus Wilson Lumi menyatakan, penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian terhadap implementasi nilai bela negara dalam pelayanan publik, kepatuhan regulasi, partisipasi sosial, serta program pembinaan generasi muda.
“Di tengah arus informasi global yang deras, media dan pemerintah memiliki tanggung jawab bersama menjaga nilai kebangsaan, integritas, dan kebenaran di ruang publik,” kata Bernadus.
Ia menambahkan, apresiasi ini diharapkan menjadi pemantik agar bela negara terus dihidupkan melalui inovasi, kolaborasi, dan keberpihakan pada kepentingan bangsa.
Penulis : Nul
Editor : Arifin Zaenul









