BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi sorotan nasional setelah ditunjuk sebagai daerah percontohan digitalisasi bantuan sosial (bansos). Sejak uji coba pendaftaran melalui Portal Perlindungan Sosial (Perlinsos) dimulai pada 18 September 2025, sebanyak 259 ribu warga telah terdata hanya dalam dua pekan.
Capaian ini langsung mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang meninjau proses pendaftaran di Banyuwangi bersama sejumlah pejabat lintas kementerian menyebut progresnya melampaui ekspektasi.
“Kami sudah melihat sendiri bagaimana progresnya. Sudah lancar, lebih dari target yang ditetapkan. Tidak salah Banyuwangi dipilih sebagai pilot project karena infrastrukturnya siap dan pemerintah daerah terbiasa dengan sistem digital,” ujar Saifullah atau Gus Ipul, Kamis (2/10/2025).
Digitalisasi bansos merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto agar penyaluran bantuan lebih transparan, cepat, dan tepat sasaran. Dalam kunjungan tersebut hadir pula Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Luhut B. Panjaitan, Wamendagri Bima Arya Sugiarto, Wamen PANRB Purwadi Arianto, Wamen Bappenas Febrian A. Ruddyard, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, serta perwakilan dari 20 lembaga negara.
Rombongan meninjau langsung proses pendaftaran bansos di Dusun Suko Sumbermanis, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Gus Ipul mencontohkan, dengan sistem digital, warga bisa mendaftar hanya dalam dua menit. “Orang daftar sebentar langsung bisa masuk, prosesnya selesai,” katanya.
Ia juga mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi yang menjadikan aparatur sipil negara, kepala desa, operator desa, hingga kader dasawisma sebagai agen Perlinsos. Cara ini membuat pendaftaran lebih luas menjangkau masyarakat.
Hasil pendaftaran ini selanjutnya akan diolah menjadi dasar penyaluran bansos, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada tahun mendatang. Uji coba di Banyuwangi juga akan menjadi bahan evaluasi sebelum direplikasi ke seluruh Indonesia.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas apresiasi pemerintah pusat.
“Kami berkomitmen menyukseskan program prioritas ini. Jika berhasil, masyarakat akan sangat diuntungkan karena penyaluran lebih tepat sasaran dan akuntabilitasnya terjaga,” ujarnya.
Wamendagri Bima Arya menilai Banyuwangi pilihan tepat sebagai lokasi uji coba. “Komitmen pemimpinnya sangat tinggi. Jika berhasil, ini bisa jadi inspirasi bagi daerah lain. Kami akan undang Ibu Bupati berbagi pengalaman di Kemendagri,” katanya.
Senada, Wamen PANRB Purwadi Arianto menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian untuk membangun sistem satu data.
“Dengan begitu, bansos bisa dipertanggungjawabkan secara digital dan ilmiah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan seluruh data penerima akan dikelola melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Program ini sangat penting untuk memodernisasi pemutakhiran dan pengelolaan data. Banyuwangi menjadi pijakan awal,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin