LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia menjadi momentum berharga bagi warga RT 01 RW 01 Dusun Dumpi, Desa Dumpiagung, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Pada Kamis (16/5/2025) malam, warga setempat menggelar acara tasyakuran yang berlangsung sederhana namun sarat makna, diwarnai dengan semangat kebersamaan dan rasa syukur.
Acara tasyakuran ini diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga anak-anak. Mereka hadir dengan penuh antusias, duduk bersama dalam suasana guyub rukun. Doa bersama menjadi inti acara, diiringi lantunan syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah dirasakan hingga kini.
Ketua RT 01, Sukirman, menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh warganya. Menurutnya, kegiatan tasyakuran menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong masih terjaga dengan baik di lingkungannya. “Alhamdulillah, warga RT 01 selalu guyub rukun setiap kali ada kegiatan bersama. Malam ini menjadi wujud rasa syukur sekaligus penghormatan kita kepada para pejuang bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, peringatan HUT RI melalui acara tasyakuran ini tidak hanya sebatas tradisi tahunan, melainkan juga sarana mempererat persaudaraan. “Selain memperingati HUT RI, kegiatan ini juga meneguhkan semangat kebersamaan di lingkungan kita. Dengan adanya acara semacam ini, hubungan antarwarga semakin dekat,” katanya.
Sukirman juga berharap agar kegiatan tasyakuran bisa terus dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya. Ia menilai, momentum seperti ini penting untuk menanamkan nilai kebersamaan kepada generasi muda. “Harapan saya, kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan rutin agar generasi penerus bangsa tetap memahami arti kebersamaan dan semangat perjuangan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Dumpiagung, Yanto, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, memberikan apresiasi kepada warganya yang telah berinisiatif menggelar acara penuh kebersamaan itu. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan. “Semangat gotong royong seperti inilah yang membuat desa kita semakin kuat dan maju,” jelasnya.
Menurut Yanto, tasyakuran bukan hanya sebatas acara ritual, melainkan juga wadah untuk mengokohkan ikatan sosial masyarakat. “Mari kita jadikan acara ini sebagai pengingat bahwa kekompakan adalah kunci pembangunan desa. Tanpa kebersamaan, sulit bagi kita untuk mewujudkan kemajuan yang diharapkan,” harapnya.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk senantiasa mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat, baik di bidang sosial, pendidikan, maupun ekonomi. *“Tasyakuran ini menjadi simbol rasa syukur, tetapi di sisi lain juga menjadi pemicu bagi kita untuk terus berbuat yang terbaik demi kemajuan desa,”* tutupnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, dilanjutkan ramah tamah antarwarga. Hidangan sederhana khas kampung menjadi pelengkap, dinikmati bersama-sama dengan penuh kehangatan.
Suasana keakraban kian terasa ketika para pemuda ikut terlibat aktif membantu jalannya acara, mulai dari persiapan hingga penutupan. Anak-anak pun tampak ceria, berlarian dan bercanda, menambah semarak suasana malam tasyakuran tersebut.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, warga RT 01 RW 01 Dusun Dumpi tidak hanya memperingati HUT ke-80 RI, tetapi juga berhasil meneguhkan nilai persatuan, gotong royong, dan rasa syukur. Sebuah tradisi yang sederhana, namun menyimpan pesan mendalam bahwa kekuatan bangsa berawal dari kebersamaan di tingkat paling kecil, yakni lingkungan masyarakat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin