MOJOKERTO, RadarBangsa.co.id – Ribuan warga Mojokerto memadati Bundaran Pacet, Minggu (21/9), demi mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Pasar Murah yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini tidak hanya sekadar aktivitas jual beli, melainkan bagian dari strategi pemerintah menjaga stabilitas harga pangan di tengah gejolak pasar.
Antrean panjang terlihat sejak pagi. Beras, minyak goreng, gula, dan telur menjadi komoditas paling diburu. Bagi sebagian keluarga, selisih harga Rp2.000 hingga Rp5.000 per kilogram cukup berarti untuk menekan pengeluaran harian.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, program Pasar Murah digulirkan untuk memastikan masyarakat tetap bisa mengakses bahan pokok di tengah kondisi harga yang fluktuatif. “Ini ikhtiar pemerintah agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Kalau kebutuhan sehari-hari bisa dibeli lebih murah, otomatis beban keluarga akan lebih ringan,” ujar Khofifah.
Dalam gelaran ini, Pemprov Jatim menyediakan 10 ton beras medium SPHP seharga Rp11.000 per kilogram, lebih murah dibanding pasar yang berkisar Rp13.000–15.000. Selain itu, tersedia beras premium Rp14.000/kg, minyakita Rp13.000/liter, gula pasir Rp14.000/kg, tepung terigu Rp10.000/kg, serta telur dan daging ayam dengan harga di bawah pasaran.
Kehadiran pasar murah disambut antusias. Siti Amanah, warga Pacet, menyebut selisih harga membuat belanja bulanan lebih ringan. “Alhamdulillah bisa hemat, terutama beras dan telur. Bedanya lumayan kalau dikalkulasikan,” katanya.
Bukan hanya warga, pelaku UMKM lokal juga mendapat ruang untuk memasarkan produknya. Khofifah menyebut pelibatan UMKM penting agar roda ekonomi daerah tetap bergerak. “Selain meringankan masyarakat, kegiatan ini memberi peluang produk lokal lebih dikenal luas,” tambahnya.
Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra menuturkan, Pemkab juga melaksanakan kegiatan serupa di 18 kecamatan setiap pekan. Ia berharap kolaborasi dengan Pemprov Jatim mampu menjaga ketersediaan pangan hingga ke tingkat desa. “Dengan pasar murah rutin, masyarakat di seluruh wilayah bisa mendapat manfaat langsung,” ucapnya.
Gelaran Pasar Murah di Pacet menegaskan peran pemerintah hadir langsung di tengah masyarakat. Bagi warga, potongan harga yang mungkin tampak kecil justru sangat berarti. “Kalau bisa sering diadakan, tentu sangat membantu keluarga seperti kami,” harap Fitri, warga Kutorejo, yang membeli dua sak beras dengan harga lebih hemat dari biasanya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin