KENDAL, RadarBangsa.co.id – Peringatan haul ke-38 Almarhum Walmagfurlah KH Ahmad Ta’ib dan dzurriyyah Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amin, Desa Galih, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Acara haul tersebut menghadirkan penceramah KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dari Tegalrejo, Magelang.
Dalam tausiyahnya, Gus Yusuf mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi dan memperkuat keimanan sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.
“Semoga kita semua dipertemukan di akhirat bersama orang-orang saleh,” terang Gus Yusuf di hadapan para jamaah yang hadir.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari turut hadir dalam kegiatan ini bersama Wakil Bupati Benny Karnadi.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi terhadap peran besar Ponpes Al-Amin dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul dan religius di Kendal.
“Ponpes Al-Amin bukan hanya menjadi pusat pendidikan agama, namun juga memberikan manfaat nyata dalam pembangunan SDM di Kendal,” ujar Dyah.
Dyah menambahkan, berdasarkan proyeksi lembaga internasional, Indonesia diprediksi menjadi salah satu dari empat negara besar dunia pada tahun 2045.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda sejak dini agar mampu menjadi pemimpin masa depan.
“Kita semua bertanggung jawab mempersiapkan generasi penerus yang tangguh, bersemangat, dan siap memimpin Kendal serta Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga berharap agar kepemimpinan dirinya bersama Wakil Bupati Benny Karnadi dapat menjadi kepemimpinan yang amanah untuk lima tahun ke depan, demi mewujudkan Kendal yang lebih maju, mandiri, dan masyarakat yang sejahtera.
Sementara itu, Kepala Desa Galih, Muzhilin, menyampaikan bahwa haul ke-38 KH Ahmad Ta’ib merupakan momen refleksi atas jasa besar sang kiai dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayahnya.
“Beliau bukan hanya seorang ulama, tetapi juga tokoh masyarakat yang meletakkan pondasi Islam di Desa Galih. Banyak ulama dan tokoh agama lahir berkat jasa beliau,” ujar Muzhilin yang juga mengaku sebagai mantan santri KH Ahmad Ta’ib.
Menurutnya, pengaruh KH Ahmad Ta’ib dirasakan tidak hanya oleh masyarakat Kendal, tetapi juga oleh masyarakat di luar daerah. “Warisan beliau membentuk warna religius Desa Galih hingga saat ini,” katanya.
Pemerintah Desa Galih turut memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan haul sebagai bentuk penghormatan dan upaya melestarikan ilmu keagamaan yang diajarkan oleh KH Ahmad Ta’ib.
“Semoga ilmu yang beliau ajarkan menjadi amal jariyah dan membawa masyarakat menuju kehidupan yang madani,” pungkas Muzhilin.
Penulis : Rob
Editor : Zainul Arifin