Haul Syekh Junaedi Al Baghdadi di Tengah Pandemi

- Redaksi

Kamis, 5 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KKN dari rumah salah satu mahasiswa UIN Walisongo Semarang memilih ikut berpartisipasi dalam acara haul Syekh Junaedi Al Baghdadi di Desa Randusanga Wetan, Brebes pada 03 November 2020

KKN dari rumah salah satu mahasiswa UIN Walisongo Semarang memilih ikut berpartisipasi dalam acara haul Syekh Junaedi Al Baghdadi di Desa Randusanga Wetan, Brebes pada 03 November 2020

BREBES, RadarBangsa.co.id – Haul Syekh Junaedi Al Baghdadi dilaksanakan setiap tanggal 12 Rabi’ul awwal bertepatan dengan maulid Nabi Muhammad SAW. Pada tahun ini haul tetap dilaksanakan meski masih dalam situasi pandemi

Namun rangkaian acara haul sangat berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Di tahun sebelumnya, dalam rangka haul memiliki beberapa rangkaian acara mulai dari kirab ganti kelambu, pengajian dan do’a bersama lalu untuk menutup rangkaian haul diadakan pertunjukkan wayang, baik itu wayang golek ataupun wayang kulit

Namun di tahun ini sangat berbeda, tahun ini hanya mengadakan do’a bersama dengan masyarakat Desa Randusanga Wetan. Namun tentu hal tesebut tidak mengurangi kesakralan dari acara haul ini

Masyarakat desa sangat antusias dengan adanya haul ini, mulai dari anak – anak hingga orang tua, perempuan maupun laki – laki. Salah satu mahasiswa UIN Walisongo yang sedang KKN dari rumahpun ikut berpartisipasi dalam acara ini

“Saya sangat ingin berpartisipasi dalam acara haul, namun biasanya acara haul bertepatan dengan saya masih di Semarang. Nah sekarang ini mumpung saya masih di rumah dan kebetulan saya juga sedang KKN jadi ini adalah momen yang tepat. Sekaligus saya bisa mengabdi ke masyarakat desa dengan membantu sebisa mungkin” jelas Novita, mahasiswa KKN UIN Walisongo

Acara haul ini dilaksanakan tiap tahun sebagai langkah nguri – nguri budaya bagi masyarakat Desa sebagaimana disampaikan oleh ketua pengurus makam, Wilyono, haul dilaksanakan untuk melestarikan budaya dari zaman nenek moyang serta mengharapkan barokah dari waliyullah

Tapi dalam melaksanakan haul tidak boleh fanatik, misal kita yakin bisa mendapat barokah ya sudah tidak perlu memaksakan kepada orang lain untuk ikut yakin. Sebaliknya, jika tidak yakin ya sudah cukup diam saja tidak perlu melarang orang untuk yakin

Sedangkan dalam sambutan acara, H. Agung, Kepala Desa Randusanga Wetan menyampaikan tujuan dilaksanakannya haul tiap tahun untuk mengenalkan kepada generasi muda bahwa di Desa Randusanga Wetan itu ada makam Waliyullah. Dikenalkannya kepada generasi muda ini agar kelak tidak kaget jika di Desa ada Makam Waliyullah sehingga tidak menyalahgunakannya.

Berita Terkait

Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN
Gandrung Sewu 2025, Ribuan Penari Kolosal Siap Guncang Pantai Marina Boom Banyuwangi
Hari Jadi Jatim ke-80, Pemkab Bangkalan Hadiri Tabur Bunga di Makam Mantan Gubernur
Festival Kampung Cempluk 2025 Resmi Dibuka, Wabup Malang Ajak Warga Rawat Budaya
Haul Ulama Malang, Momentum Menjaga Warisan Ilmu dan Akhlak
Majelis Dzikir SQA Doakan Monumen Reog Ponorogo Jadi Ikon Dunia dan Pembawa Berkah
Banyuwangi Sambut Sail to Indonesia 2025, Kapal Yacht Internasional Singgah di Pantai Marina Boom
Festival Tong Tjiu Pia 2025 Semarang Angkat Potensi UMKM dan Budaya Lokal, Meriahkan Malam Kranggan

Berita Terkait

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Batik ‘Pakrida’ Khas Pasuruan Laris Manis, Jumiati Kebanjiran Order ASN

Kamis, 9 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Gandrung Sewu 2025, Ribuan Penari Kolosal Siap Guncang Pantai Marina Boom Banyuwangi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 09:53 WIB

Hari Jadi Jatim ke-80, Pemkab Bangkalan Hadiri Tabur Bunga di Makam Mantan Gubernur

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:13 WIB

Festival Kampung Cempluk 2025 Resmi Dibuka, Wabup Malang Ajak Warga Rawat Budaya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:05 WIB

Haul Ulama Malang, Momentum Menjaga Warisan Ilmu dan Akhlak

Berita Terbaru