LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Tepat di usianya yang ke-456 tahun, Pemerintah Kabupaten Lamongan menetapkan peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) sebagai titik tolak arah pembangunan daerah lima tahun ke depan. Strategi pembangunan tersebut diwujudkan melalui lima belas program prioritas yang digagas oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama Wakil Bupati Abdul Rouf Dirham Akbar Aksara.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Yuhronur Efendi saat memberikan sambutan dalam prosesi Pasamuan Agung yang berlangsung di Pendopo Lokatantra, Minggu (26/5), usai penyemayaman lambang daerah yang diawali dengan kirab budaya dari gedung DPRD Lamongan.
“Hari ini Kabupaten Lamongan genap berusia 456 tahun. Pada momentum ini, kami berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan daerah melalui lima belas program prioritas yang akan kami realisasikan lima tahun ke depan,” tutur Bupati Yuhronur dalam sambutan berbahasa Jawa.
Program-program tersebut, lanjut Yuhronur, mencerminkan visi besar kepemimpinan dirinya bersama Wabup Dirham, yakni pertumbuhan ekonomi, pembangunan yang merata, serta terciptanya masyarakat yang harmonis.
Salah satu program unggulan yang dipaparkan Bupati Yuhronur atau yang akrab disapa Pak Yes adalah Lamongan Lumbung Pangan, yang menitikberatkan pada penguatan sektor pertanian, perkebunan, hortikultura, perikanan, dan peternakan. Program ini ditujukan untuk menjadikan Lamongan sebagai pusat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.
Sektor ekonomi juga menjadi perhatian, melalui program UMKM Naik Kelas, pemerintah mendorong pelaku usaha mikro kecil agar naik level dan memiliki daya saing di pasar lokal hingga global. Sedangkan sektor pariwisata dikembangkan lewat program RAMASINTA sebuah pendekatan integratif yang menggabungkan wisata alam, budaya, sejarah, kuliner, dan ekonomi kreatif dalam satu kawasan terkelola.
Guna memacu pertumbuhan dari desa, program Desa Pintar dicanangkan. Program ini dirancang untuk menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi dan potensi lokal.
“Ada tiga pilar utama dalam visi kami: pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan masyarakat harmonis. Visi ini kami arahkan agar Lamongan menjadi daerah yang maju, berkelanjutan, dan masyarakatnya hidup rukun serta sejahtera,” ujar Pak Yes.
Untuk mendorong pemerataan pembangunan, program Jamula Mantap diluncurkan dengan fokus pada perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan. Tujuannya untuk meningkatkan konektivitas antardaerah serta memperlancar distribusi barang dan mobilitas warga.
Program Lamongan Menyala juga digagas guna mengoptimalkan fasilitas penerangan jalan di berbagai wilayah, termasuk kawasan pedesaan. Di bidang lingkungan hidup, Lamongan Hijau hadir sebagai upaya untuk menjaga kelestarian dan meningkatkan kualitas lingkungan secara berkelanjutan.
Dalam pilar pembangunan sosial, pemerintah daerah menggulirkan program Yakin Semua Sejahtera (YSS), Lamongan Sehat, dan Transformasi Digital Pelayanan Publik.
Program YSS difokuskan pada penguatan rasa percaya diri warga bahwa kesejahteraan dapat diraih melalui pemerataan akses layanan dan bantuan. Sementara Lamongan Sehat menyasar peningkatan layanan kesehatan dari usia dini hingga lanjut usia, termasuk upaya penurunan angka stunting. Transformasi Digital dilaksanakan untuk memodernisasi layanan publik agar lebih efisien, cepat, dan transparan.
“Kami ingin memastikan tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan. Semua warga harus merasakan manfaatnya dan merasa aman serta nyaman tinggal di Lamongan,” tegas Pak Yes.
Pembangunan sumber daya manusia juga menjadi perhatian serius. Melalui program Perintis, pemerintah memberikan beasiswa pendidikan bagi pelajar berprestasi. Program Young Entrepreneur Success hadir untuk mendorong pemuda menjadi wirausahawan kreatif dan produktif.
Lebih jauh, program Generasi Lamongan Emas dijalankan dengan pendekatan holistik, mulai dari pendidikan, pengembangan karakter, hingga pembinaan atlet dan pelaku kreatif. Sementara program Lamongan Nyantri difokuskan untuk menanamkan nilai-nilai kesalehan sosial dan menjaga budaya luhur agar tetap hidup dalam kehidupan masyarakat.
“Sumber daya manusia adalah investasi jangka panjang. Komitmen kami tercermin dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lamongan yang kini berada di angka 75,9,” pungkasnya.
Sebelum pelaksanaan Pasamuan Agung, prosesi kirab budaya turut mewarnai rangkaian HJL ke-456. Kirab dimulai dari gedung DPRD Kabupaten Lamongan menuju Pendopo Lokatantra, membawa pataka lambang daerah.
Dalam iring-iringan kirab, Bupati Yuhronur dan istri, Anis Kartika Yuhronur Efendi, tampak anggun mengenakan pakaian adat khas Lamongan sambil menaiki kereta kuda (andong). Mereka turut didampingi jajaran Forkopimda, Kepala OPD, dan para Camat.
Rangkaian kirab semakin semarak dengan beragam kesenian tradisional, seperti drumband dari MAN 1 Lamongan dan SMPN 4 Lamongan, parade budaya yak-yuk, tari-tarian dari Sanggar Tri Melati, pertunjukan jaran jenggo, barongsai, serta kesenian tongklek yang menyedot perhatian masyarakat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin