Jatim Meraih Penghargaan Resilience & Sustainable Industry, Konsistensi Menuju Iklim Industri Unggul

Penghargaan Resilience & Sustainable

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Pemprov Jawa Timur meraih penghargaan Runner-Up Resilience and Sustainable Industry dari Kementerian Perindustrian RI untuk wilayah pusat pertumbuhan Industri.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita pada Sekretaris Daerah Prov. Jatim Adhy Karyono mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pada acara Apresiasi Resilience And Sustainable Industry (ARSI) di Jakarta, beberapa hari lalu.

Bacaan Lainnya

Atas diterimanya penghargaan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya atas kerja keras berbagai pihak termasuk pelaku industri dalam mewujudkan iklim industri yang sejuk dan kondusif di Jatim. Sehingga, bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jatim yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Terimakasih atas penghargaan yang telah diberikan. Ini menjadi bukti konsistensi Pemprov Jatim terus berupaya dalam mewujudkan iklim industri yang sejuk dan kondusif. Sehingga, akan meningkatkan berbagai investasi dan menumbuhkan terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Jatim,” ungkapnya, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (14/12).

“Penghargaan ini juga akan menjadi penyemangat bagi kami untuk terus meningkatkan berbagai upaya untuk mendatangkan investor di Jawa Timur,” imbuhnya.

Khofifah menjelaskan, bahwa pemberian apresiasi ini didasarkan hasil evaluasi tim terhadap beberapa indikator teknis terkait pembentukan dan pengembangan WPPI (Wilayah Pusat Pengembangan Industri) di wilayah-wilayah yang dinilai dan dievalusi.

Indikator yang dinilai diantaranya berdasarkan potensi sumber daya alam, pengembangan SDM, jumlah industri dan pengembangan Kawasan Industri di WPPI serta pertumbuhan sektor industri di Jawa Timur.

Ditambahkan Khofifah, sesuai dengan amanat Pasal 14 UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, program Perwilayahan Industri dilakukan melalui pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI), pembangunan Kawasan Industri (KI) dan pengembangan Sentra Industri Kecil dan Industri Menengah.

“Dan sejauh ini kami di Pemprov Jatim terus berkomitmen memberikan kemudahan kepada para investor untuk memperluas usahanya sekaligus menanamkan investasinya,” tegasnya.

Lebih jauh disampaikan Khofifah, berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) Tahun 2015 – 2025, terdapat 22 WPPI di Indonesia. Sementara, khusus di Jawa Timur terdapat 7 (tujuh) daerah yang ditetapkan sebagai WPPI yaitu Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto dan Kab. Bangkalan.

“Tentunya, kami bersama seluruh pelaku industri di Jatim akan senantiasa mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi maupun bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan tiga kriteria yaitu lingkungan, sosial serta tata kelola,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Menteri Perindustrian Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Apresiasi Resilience and Sustainable Industry diberikan kepada pemerintah daerah, perusahaan industri, dan perusahaan kawasan industri merupakan bentuk penghargaan atas kontribusinya dan aksi nyata yang telah mendukung program-program Kementerian Perindustrian.

“Kemenperin bersama Pemerintah Daerah akan mengakselerasi percepatan penyebaran dan pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia melalui pembangunan Kawasan Industri,” terangnya.

“Kami juga berupaya untuk mengembangkan Industri yang berwawasan lingkungan serta memberikan kemudahan dan daya tarik bagi investasi dengan pendekatan konsep efisiensi, tata ruang, dan lingkungan hidup,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kabupaten Gresik juga mendapatkan apresiasi Terbaik Satu Kategori Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Industri.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *