SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menorehkan prestasi nasional. Kali ini, Jatim dinobatkan sebagai Pemerintah Daerah Provinsi Terbaik dalam mendukung Program Perhutanan Sosial oleh Kementerian Kehutanan RI.
Penghargaan berupa piagam diserahkan Wakil Menteri Kehutanan RI, dr. Sulaiman Umar Siddiq, kepada Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Jumadi, dalam acara Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) 2025 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Selain kategori pemerintah provinsi terbaik, Jawa Timur juga meraih penghargaan Terbaik Nasional untuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) melalui Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan rasa bangga atas capaian ini. Menurutnya, penghargaan tersebut menjadi motivasi bagi pemerintah daerah untuk terus memperkuat program perhutanan sosial.
“Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, Jawa Timur berhasil menjadi provinsi terbaik dalam mendukung Perhutanan Sosial,” ujarnya di Surabaya.
Khofifah menegaskan, perhutanan sosial bukan hanya membuka akses legal pengelolaan hutan, tetapi juga menjadi jembatan antara pelestarian lingkungan, pembangunan ekonomi, dan pemberdayaan sosial. “Progres pencapaian perhutanan sosial di Jawa Timur adalah yang tertinggi di Jawa. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras menjaga kelestarian hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian Kehutanan per Agustus 2025, distribusi akses perhutanan sosial di Jawa Timur mencakup 197.786 hektare, melibatkan 435 kelompok perhutanan sosial dan memberikan manfaat langsung kepada 146.894 kepala keluarga di 24 kabupaten/kota.
Selain itu, terbentuk 866 KUPS yang berkontribusi terhadap peningkatan Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan. Pada 2024, NTE KTH Jatim tercatat mencapai Rp619,9 miliar, tertinggi di tingkat nasional. Hingga Agustus 2025, capaian sementara sudah menyentuh Rp888,1 miliar atau 42,39 persen dari total NTE nasional.
“Capaian ini bukti komitmen Jawa Timur dalam mendukung perhutanan sosial. Kami optimistis perhutanan sosial akan terus menjadi penggerak ekonomi hijau dan biru di masa depan,” tutur Khofifah.
Kadishut Jatim, Jumadi, yang hadir mewakili Gubernur Khofifah, menambahkan bahwa penghargaan ini akan memacu semangat seluruh pihak dalam pendampingan perhutanan sosial.
“Manfaat ekonomi, ekologi, dan sosial dari program ini harus terus dirasakan masyarakat. Ke depan, pendampingan akan diperkuat agar peningkatan pendapatan masyarakat semakin nyata,” ujarnya.
Festival PeSoNa 2025 sendiri menjadi ajang refleksi, kolaborasi, dan selebrasi perhutanan sosial nasional. Selain penyerahan penghargaan, acara ini juga menghadirkan pameran produk kehutanan unggulan, temu usaha, hingga talk show dengan para pemangku kepentingan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin