Gresik, RadarBangsa.co.id – Setelah melakukan unjuk rasa di depan PT. MGM (Mulia Grand Manufacture), puluhan warga dari dua desa yaitu Desa Hendrosari dan Desa Boboh Kecamatan Menganti – Gresik, melakukan mediasi dengan pihak PT. MGM di Balai Desa Boboh, Rabu, (26/2/2020).
Nampak dalam mediasi, puluhan warga Desa Hendrosari dan Desa Boboh, Kepala Desa Boboh, Joko beserta perangkat Desa Boboh, Kapolsek Menganti, AKP. Tatak Sutrisno SH bersama anggotanya, anggota koramil Menganti, dan Lauren, HRD (Human Resources Development).
Dalam mediasi tersebut, warga meminta agar PT. MGM segera melakukan pembangunan saluran air agar rumah warga sekitaran pabrik tidak kebanjiran lagi.
“Kami minta dalam satu minggu ini, PT. MGM segera membangun saluran air. Kalau tidak, kami akan mengelas pintu gerbang pabrik,” ucap salah satu warga.
Sudarso, Ketua RT 05/02 dusun Gantang Desa Boboh Kecamatan Menganti yang ikut dalam mediasi menyampaikan apa yang selama ini dikeluhkan warganya. Sebelum beroperasi, seharusnya pabrik sudah menyelesaiian persoalan yang ada dimasyarakat. Namun menurut Darso, PT. MGM seakan tak mempedulikan masalah warga. Pabrik tetap beroperasi meskipun warga terkena dampak dari pembangunan pabrik tersebut.
“Kita sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan pabrik, ini yang terakhir. Kalau pabrik masih tidak bisa memenuhi tuntutan kami, lebih baik ditutup saja”, terang Sudarso.
Warga sudah geram, sudah lima kali lanjut Sudarso, dirinya bersama warga melakukan mediasi, tapi hanya janji yang mereka berikan. Pertemuan ini merupakan yang ke enam kalinya.
“Sudah enam kali kita melakukan pertemuan, tiga kali di pabrik dan tiga kali di Balai Desa Boboh, dan saya harap ini yang terakhir kali. Agar permasalahan warga segera terselesaikan,” pungkasnya.
Setelah melalui diskusi yang alot, PT. MGM melalui HRD Lauren, akhirnya menyanggupi apa yang diminta warga. PT. MGM akan segera membangun saluran air, namun waktunya tidak seperti apa yang diminta warga. Mereka meminta agar tenggang waktu satu minggu yang di minta warga dijadikan menjadi dua minggu dari di sepakatinya keputusan.
“Kita akan membangun saluran air, namun kita minta waktu dua minggu. Dalam waktu dua minggu akan kita datangkan materialnya”, terang Lauren.
Tentang tuntutan ganti rugi sawah warga yang tidak bisa ditanami, Lauren belum bisa memutuskan. Dirinya akan berkoordinasi dulu dengan pimpinan PT. MGM karena keputusan menurut Lauren sepenuhnya ada pada pimpinan perusahaan.
“Masalah ganti rugi, kita akan sampaikan kepada pimpinan dulu, jadi saya belum bisa memutuskan”, pungkas Laurent.
Kapolsek Menganti AKP. Tatak Sutrisno SH, saat hadir dalam mediasi antara PT. MGM dengan warga Desa Boboh dan warga Desa Hendrosari meminta agar apa yang sudah menjadi kesepakatan kedua belah pihak segera dilaksanakan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
“Saya meminta agar PT. MGM segera melaksanakan kesepakatan yang telah disepakati dengan warga, yaitu membangun saluran air”, terang Tatak.
Tatak juga mengingatkan warga yang ikut dalam unjuk rasa agar tetap menjaga ketertiban dalam berunjuk rasa. Masyarakat diperbolehkan dalam berunjuk rasa, tetapi tidak diperbolehkan melakukan pengrusakan atau lainnya yang melanggar hukum.
“Jangan melakukan kegiatan yang melanggar hukum dalam berunjuk rasa. Tetap jaga ketertiban dalam berunjuk rasa agar tidak menjadi masalah baru,” pungkasnya. (JK/IMS)









