SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengawal proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk KH Muhammad Yusuf Hasyim atau yang akrab disapa Pak Ud.
Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah saat menghadiri kegiatan “Istighosah dan Seminar Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional KH Muhammad Yusuf Hasyim” di halaman SMP–SMA Unggulan Amanatul Ummah, Surabaya, Rabu (28/5) malam.
“Perjuangan dan keteladanan KH Yusuf Hasyim harus kita ikhtiarkan melalui penganugerahan gelar Pahlawan Nasional. Insya Allah, beliau berada pada posisi yang cukup kuat, bukan sekadar memenuhi syarat, tapi memang layak diajukan sebagai calon pahlawan nasional,” tegas Khofifah.
KH Muhammad Yusuf Hasyim merupakan putra bungsu Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama dan Pahlawan Nasional. Sejak muda, ia aktif dalam perjuangan kemerdekaan bersama Laskar Hizbullah dan sempat menjabat sebagai perwira TNI berpangkat Letnan Satu.
Pada masa revolusi fisik, Pak Ud memimpin Kompi II dalam sejumlah operasi militer. Ia mengundurkan diri dari militer pada 1956 dan kembali ke dunia pesantren untuk melanjutkan perjuangan melalui pendidikan.
Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Yusuf Hasyim dikenal sebagai pelopor integrasi antara pendidikan Islam dan umum. Di bawah kepemimpinannya, Tebuireng berkembang menjadi pesantren modern tanpa meninggalkan akar tradisi.
Tak hanya itu, Pak Ud juga tercatat sebagai komandan pertama Barisan Ansor Serbaguna (Banser), organisasi sayap GP Ansor yang menjadi garda terdepan dalam menjaga ulama dan keutuhan NKRI. Di lingkungan Nahdlatul Ulama, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBNU periode 1967–1971, masa penting konsolidasi organisasi pasca-Orde Lama.
“Pak Ud adalah teladan nyata ulama pejuang. Beliau tidak hanya berdakwah, tapi juga berjuang di medan tempur. Keteladanan seperti ini harus kita abadikan,” ujar Khofifah.
Menurutnya, nilai-nilai nasionalisme dan moderasi beragama sangat kuat tertanam dalam diri KH Yusuf Hasyim. Ia juga pernah terlibat dalam menghadapi pemberontakan PKI di Madiun dan aktif membina kader muda untuk mencintai tanah air.
Khofifah menyampaikan bahwa seluruh berkas dan dokumen pengusulan gelar telah rampung dan kini berada di Kementerian Sosial RI. Saat ini, berkas tersebut tengah dalam proses verifikasi oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
“Kami optimistis proses ini berjalan lancar. Semua dokumen telah disiapkan secara lengkap dan komprehensif. Semoga tahun ini Pak Ud bisa mendapatkan anugerah gelar Pahlawan Nasional dari Presiden,” tandasnya.
Dukungan terhadap pengusulan ini juga datang dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), KH Asep Saifuddin Chalim. Ia menyebut, tim khusus telah melakukan kajian historis, ilmiah, dan administratif secara menyeluruh.
“Gelar ini bukan hanya penting bagi warga NU, tetapi juga untuk bangsa Indonesia secara luas. Semangat perjuangan dan nasionalisme berbasis keislaman yang diwariskan Pak Ud harus terus hidup dan menginspirasi generasi muda,” tutur KH Asep.
“Kita doakan dan kawal bersama. InsyaAllah, dengan dukungan Gubernur Khofifah dan seluruh pihak, tahun ini Pak Ud akan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin