Khofifah Bawa Ketenangan di Ponorogo, Resmikan 56 Huntara

Huntara
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat berbincang dengan salah satu satu penghuni Hunian Sementara di Kampung Indah Puncak (KIP) Desa Tumpuk. (IST)

PONOROGO, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan 56 Hunian Sementara (Huntara) di Kampung Indah Puncak (KIP) Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, dan Kampung Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, pada Rabu (17/1/2024).

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan dua prasasti oleh Gubernur Khofifah, didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Plh Kalaksa BPBD Provinsi Jatim Andhika N. Sudigda.

Bacaan Lainnya

Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa pembangunan huntara ini dilakukan di tanah Perhutani sebagai relokasi warga yang terdampak tanah gerak pada awal 2023. Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap ancaman penurunan tanah hingga satu meter.

“Tahun lalu, bulan Februari, terjadi tanah gerak di sini, membuat hunian mereka tidak aman. Sejak itu, warga mengungsi di masjid yang juga sekolah di Desa Tumpuk. Kolaborasi antara Pemprov, Pemkab, dan Perhutani terus dilakukan untuk mencari solusi, dan huntara menjadi opsi relokasi warga,” ujarnya.

Khofifah berharap bahwa Kampung Indah Puncak akan menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi warganya. Ia juga mendoakan kelancaran, kelapangan rezeki, dan keberkahan untuk mereka yang tinggal di Huntara ini.

“Semoga warga merasa betah dan dapat memulai kehidupan kembali di Kampung Indah Puncak. Ini adalah pintu awal untuk memulai kehidupan baru,” katanya.

Gubernur juga menyampaikan harapannya agar segera ditemukan solusi terkait mata pencaharian warga, mengingat lokasi baru mereka cukup jauh dari sumber penghidupan sebelumnya.

“Sekarang lokasi ini agak menjauh dari lingkungan kerja mereka, itu yang harus dicari solusi. Kita harus memikirkan bagaimana sumber mata pencaharian mereka akan tetap tumbuh,” tambahnya.

Khofifah melihat potensi wisata di lokasi Kampung Indah Puncak yang asri, dengan semangat tinggi dari para warga. Ia mengusulkan adanya perencanaan untuk pengembangan desa wisata atau ekonomi tertentu, dengan melibatkan tim dari Pemkab untuk mencari potensi terbaik.

“Tadi saya melihat cuacanya masih berkabut, sekarang kabut menghilang, indahnya makin tampak. Perlu kita pertimbangkan untuk menjadikan ini sebagai desa wisata, mungkin Glamping. Setelah proses ini, diharapkan ada perencanaan terkait pengembangan desa wisata atau ekonomi tertentu, dibantu tim dari Pemkab untuk mencari potensi terbaik,” ungkapnya.
Khofifah juga berpesan kepada Pemkab Ponorogo dan Perhutani untuk mengembangkan desa wisata atau ekonomi yang sesuai dengan topografi wilayah dengan Desa Tumpuk Kecamatan Sawo dan Desa Bekiring Kecamatan Pulung.

“Masyarakat punya potensi seperti apa yang bisa dikembangkan dan seterusnya perlu dikaji terus, sehingga kalau ada desa wisata di desa ini, maka itu sesuai dengan kemampuan dan semangat masyarakat di sini untuk menumbuh kembangkan desa wisata di tempat tinggal mereka,” ujarnya.

“Ada hal lain yang mungkin akan berseiring dengan sektor agro, kita tetap assessment apalah penghuni huntara ini dulunya banyak bekerja di sektor pertanian dan biasanya mereka bekerja menggarap ladang seperti apa, lalu dari situ kita lihat perkebunan apa yang bisa dikembangkan, perkebunan jagung misalnya,” tutur Khofifah menambahkan.

Di akhir prosesi peresmian, Khofifah meninjau unit-unit huntara yang telah berdiri kokoh dan ditempati oleh warga. Tak hanya itu, ia memberikan suntikan semangat kepada para warga berupa 56 unit kompor gas.

Dalam kesempatan ini turut dilakukan penanaman 10 pohon kalpataru yang dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah. Ia pun mengaku kalau pertama kali ini menanam pohon kalpataru.

“Terimakasih teman-teman IKA UNAIR yang telah membantu menginisiasi dan menyiapkan bagian dari upaya sedekah oksigen kita ini. Ini pertamakalinya saya menanam pohon Kalpataru, tentu harapannya nanti jika kami menanam maka akan ada yang merawat ,” ungkapnya.

Khofifah lalu menyampaikan doa serta apresiasinya kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Ponorogo, BPBD Prov. Jatim dan Kab. Ponorogo, Polres Ponorogo, dan Dandim atas sinerginya dalam memprioritaskan pembangunan huntara relokasi korban tanah gerak.

“Mudah-mudahan bapak ibu sekalian mendapatkan kemudahan menyekolahkan putra putrinya setinggi-tingginya. Terimakasih yang tak terhingga kepada Pak Bupati dan Bu Wabup, Pak Dandim 0802 dan Pak Kapolres serta BPBD yang selalu memberikan pendampingan atas segala proses pembangunan,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mewakili masyarakat Ponorogo, terutama yang menerima manfaat dari huntara ini menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah.

“Terima kasih atas segala bantuan dari Ibu Gubernur. Masyarakat Ponorogo berdoa agar ibu selalu sehat dan sukses. Masyarakat mencintai Ibu Gubernur,” katanya dalam sambutan.

Di sisi lain, Suparman (45) salah seorang penerima Huntara juga menyampaikan terima kasihnya. Ia menceritakan, rumahnya terimbas bencara tanah gerak pada awal 2023 lalu sehingga tidak layak dihuni.

Kini Suparman bersyukur sekaligus merasa lega karena bisa menempati Huntara yang diberikan. Sebab, huntara yang diberikan berada di lokasi yang aman.

“Terima kasih Bu Khofifah kami sudah diberikan hunian, sembako, dan juga kompor. Mudah-mudahan semua ini menjadi amalan jariyah untuk Ibu Khofifah,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *