PONOROGO, RadarBangsa.co.id – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, terus aktif menjelajahi berbagai wilayah di Jawa Timur guna memantau perkembangan ekonomi UMKM. Hari ini, Sabtu (26/10/2024), Khofifah mengunjungi Desa Campurejo di Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, yang dikenal sebagai pusat kerajinan tas anyaman berbahan plastik.
Di lokasi tersebut, Khofifah melihat secara langsung proses pembuatan tas anyaman jali, yang kini telah merambah pasar luar Jawa Timur. Bahkan, ia berkesempatan mencoba menganyam sendiri, menciptakan tas dengan beragam model dan warna yang menarik.
Menurut Khofifah, kerajinan ini memiliki keistimewaan tersendiri berkat hasil produknya yang rapi dan melewati quality control ketat. Lebih penting lagi, usaha ini berperan besar dalam menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
“Kerajinan tas anyaman jali di sini merupakan wujud kreativitas warga lokal. Ibu-ibu di sini belajar secara mandiri melalui YouTube. Melalui pembelajaran otodidak, mereka mampu menciptakan produk bernilai jual yang disukai pasar luas,” ujar Khofifah.
Tak heran jika produk kerajinan yang dikembangkan para ibu di desa ini telah dipasarkan ke Bali, Sulawesi, dan Maluku. Bahkan, sempat merambah ekspor ke luar negeri sebelum mereka fokus memenuhi permintaan domestik yang lebih menjanjikan, khususnya di Bali dan kawasan wisata lainnya.
“Ini luar biasa, menunjukkan bahwa ibu-ibu di sini telah memahami literasi digital dengan baik. Pasarnya sudah menjangkau berbagai wilayah Indonesia, terutama melayani wisatawan di Bali,” tegas Khofifah.
Ia pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung dan mendorong UMKM di Jatim, yang merupakan motor penggerak ekonomi dengan kontribusi 59,18 persen terhadap PDRB. Dukungan itu termasuk pelatihan literasi pasar digital, peningkatan kualitas produk, dan perluasan pasar agar UMKM Jatim dapat naik kelas hingga go global.
“Kami ingin mendorong usaha ibu-ibu di sini agar semakin besar dan siap menembus pasar global. Untuk itu, peningkatan kualitas dan akses ke pasar yang lebih luas sangat penting,” jelasnya.
Sementara itu, Titik Sulistyaningrum, pelaku usaha kerajinan tersebut, mengungkapkan bahwa usaha ini mulai berkembang pesat justru sejak pandemi COVID-19, saat banyak orang kehilangan pekerjaan dan para ibu berinisiatif mencari cara untuk menghasilkan pendapatan.
“Produk kami terbuat dari anyaman jali. Kami membuat tas, kotak tisu, berbagai perabot plastik, dan hiasan rumah. Alhamdulillah, produk kami banyak diminati hingga rutin dikirim ke Bali, Sulawesi, dan Lombok,” ujar Titik.
Saat ini, usaha tersebut telah melibatkan sekitar 130 tenaga kerja, yang tersebar di beberapa kelompok desa. Titik menyampaikan bahwa suplai bahan baku berasal dari Sidoarjo dan sejumlah pabrik di Ponorogo, memastikan kelancaran produksi.
“Total tenaga kerja kami mencapai 130 orang yang tersebar di beberapa kelompok desa. Alhamdulillah, semua berjalan lancar dengan bahan baku yang terpenuhi,” ungkapnya.
Di akhir, Titik menyampaikan harapannya agar Khofifah kembali terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur, sehingga dapat terus memberikan dukungan bagi pelaku UMKM di Ponorogo dan Jawa Timur.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin