SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak resmi melaksanakan serah terima jabatan (sertijab) serta memaparkan visi-misi pembangunan Jawa Timur periode 2025-2030 di hadapan pimpinan dan anggota DPRD Jawa Timur, Sabtu (1/3/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Desa dan Pembangunan Perbatasan, Brigjen Pol (P) Prof. Dr. Hoiruddin Hasibuan. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan tekadnya untuk mewujudkan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara, dengan visi Bersama Jawa Timur Maju yang Adil, Makmur, Unggul, dan Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam pidatonya, Khofifah menyoroti perbedaan tantangan antara periode pertama dan periode kedua kepemimpinannya. Menurutnya, keberlanjutan strategi dan program harus dikombinasikan dengan inovasi kebijakan guna menjawab tantangan lima tahun ke depan.
Di periode pertama, kepemimpinan Khofifah-Emil telah mencatat berbagai pencapaian signifikan. Salah satunya adalah pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19 serta penurunan kemiskinan ekstrem di Jawa Timur. Pada tahun 2020, angka kemiskinan ekstrem mencapai 4,4 persen, di atas rata-rata nasional. Namun, pada awal 2024, angka tersebut berhasil ditekan hingga 0,66 persen.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur juga mengalami peningkatan. Pada 2019, IPM Jatim berada di angka 71,50, di bawah rata-rata nasional. Namun, pada 2024, IPM meningkat menjadi 75,35 dan berada di atas rata-rata nasional.
Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia, Jawa Timur memiliki potensi besar dalam sumber daya manusia dan daya tarik pasar. Namun, provinsi ini juga menghadapi keterbatasan sumber daya alam dan lahan, yang memerlukan strategi baru dalam pembangunan.
Khofifah menegaskan bahwa program Nawa Bhakti Satya akan terus dilanjutkan dengan penyempurnaan dan penyelarasan dengan Asta Cita, kebijakan yang diusung pemerintah pusat.
Adapun sembilan prioritas Nawa Bhakti Satya untuk lima tahun ke depan adalah: 1. Jatim Sejahtera 2. Jatim Kerja 3. Jatim Cerdas 4. Jatim Sehat 5. Jatim Akses 6. Jatim Berkah-Amanah 7. Jatim Harmoni 8. Jatim Agro 9. Jatim Lestari
Program prioritas yang akan dilakukan meliputi PKH Plus, Jatim Puspa, Desa Berdaya, Desa Devisa, Klinik BUMDes, Millenium Job Centre (MJC), One Pesantren One Product (OPOP), Youth Creativepreneur Centre (YC2), Jatim World Class Education, Beasiswa Santri Unggul, hingga program pengembangan rumah sakit rujukan serta peningkatan pelayanan kesehatan melalui program Jatim World Class Hospital Collaboration.
Untuk memastikan akselerasi program kerja, Khofifah juga memperkenalkan sepuluh quick win yang akan dilaksanakan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya : 1. Menjaga stabilitas harga selama Ramadan dan Idulfitri melalui program Lumbung Pangan. 2. Meningkatkan efektivitas sistem pelayanan publik berbasis digital dengan integrasi aplikasi pemerintah ke dalam platform Majadigi Super Apps. 3. Menyelenggarakan mudik gratis berbasis angkutan darat dan laut, termasuk pemantapan penanganan dermaga Pelabuhan Jangkar dan rute kepulauan Sumenep. 4. Meningkatkan frekuensi dan kapasitas layanan Trans Jatim serta pengembangan rute baru. 5. Memulai pembangunan RS Moh. Noer dan RS Paru Jember. 6. Menginisiasi program penguatan kecerdasan buatan (AI) bagi talenta Millennium Job Center untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital dan kreatif. 7. Memperluas akses pembiayaan usaha mikro dan kecil melalui hibah modal Baznas, pembiayaan ultra mikro Bank UMKM, dan KUR dari Bank Pembangunan Daerah Jatim. 8. Memperbaiki jalan dengan program sapu bersih lubang untuk kelancaran arus mudik Lebaran. 9. Mengembangkan ekonomi kreatif di desa melalui sinergi program Desa Berdaya, Desa Wisata, Desa Devisa, Klinik BUMDes, dan Eko-Tren. 10. Mengantisipasi dampak kemarau dengan penanganan sungai rawan banjir melalui pengerukan dan pembersihan.
“Kami berkomitmen untuk menjalankan semua program ini dengan langkah yang terukur, demi mewujudkan Jawa Timur yang lebih maju dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin