SURABAYA , RadarBangsa.co.id – Dalam momen penuh kehangatan dan kekeluargaan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbaur dengan para lanjut usia (lansia) di Panti Werda Usia Anugerah Surabaya, Kamis (29/5/2025). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29.
Mengawali acara, Gubernur Khofifah memotong tumpeng sebagai simbol rasa syukur, yang kemudian diserahkan langsung kepada salah satu lansia. Ia juga menyempatkan diri menyapa dan berswafoto dengan para penghuni panti.
“29 Mei adalah Hari Lansia. Temanya, ‘Bahagiakan Lansia, Indonesia Sejahtera.’ Intinya, mari lindungi dan bahagiakan lansia,” ujar Khofifah dalam sambutannya.
Dalam peringatan HLUN ini, Pemprov Jatim menyalurkan sejumlah bantuan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan lansia. Di antaranya adalah bantuan sosial permakanan sebesar Rp155.125.000 untuk Panti Werda Usia Anugerah, bantuan bedah kamar lansia dari BUMD Jatim untuk 32 kamar masing-masing senilai Rp2 juta, serta zakat produktif untuk 60 lansia produktif sebesar Rp500 ribu per orang.
Khofifah menekankan pentingnya menciptakan ruang aman dan layak bagi lansia, termasuk dari aspek infrastruktur. Perbaikan kamar mandi menjadi prioritas dalam program bedah kamar, guna mencegah risiko cedera akibat lantai licin.
“Kamar mandi adalah area paling berisiko. Lantai licin bisa berbahaya. Maka, perbaikan ini sangat penting agar para lansia merasa aman dan nyaman,” ungkapnya.
Bantuan untuk program bedah kamar lansia juga mendapat dukungan tambahan dari BUMD Jatim senilai Rp32 juta untuk 16 lansia. Program ini menyasar lansia di berbagai kabupaten/kota, dengan harapan menciptakan lingkungan yang lebih manusiawi bagi warga lanjut usia.
Tidak hanya acara seremonial, Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial telah menggulirkan berbagai program dalam rangka HLUN 2025 sejak 26 Mei. Kegiatan tersebut mencakup sambang lansia, bedah kamar, bantuan sosial, screening katarak, pijat refleksi, pembagian souvenir, bantuan usaha, hingga tiket gratis ke pemandian air panas.
“Untuk bedah kamar kita siapkan 33 kamar di 14 kabupaten/kota. Semua dirancang agar para lansia merasa dihargai dan tetap menjadi bagian penting dari masyarakat,” jelas Khofifah.
Komitmen Pemprov Jatim terhadap kelompok lansia diwujudkan dalam alokasi anggaran tahun 2025 sebesar Rp128,79 miliar. Rinciannya, Rp100 miliar untuk program PKH Plus bagi 50.000 lansia, Rp27,94 miliar untuk tujuh UPT PSTW (Panti Sosial Tresna Werdha), dan Rp857,75 juta untuk LKSLU (Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia).
“Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah UPT lansia terbanyak di Indonesia. Ada tujuh UPT yang melayani hampir 1.000 lansia terlantar,” bebernya.
Pemprov juga menggelar program transportasi gratis khusus lansia melalui kegiatan “Trans Jatim untuk Lansia Unggul dan Sejahtera (Tulus)” bersama Dishub Jatim. Semua trayek Bus Trans Jatim digratiskan bagi lansia pada 29 Mei.
Khofifah menegaskan, perhatian kepada lansia tidak hanya datang dari sektor sosial. Ia menggandeng berbagai pihak, mulai dari Dishub, RS Mata Masyarakat (RSMM), BUMD, Baznas Jatim, hingga sektor swasta untuk memperkuat jejaring kepedulian.
“Bukan hanya yang bersifat CSR, kita juga bisa memberikan bantuan pemberdayaan bagi lansia yang masih semangat berkarya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jatim Restu Novi Widiani menyatakan bahwa seluruh rangkaian kegiatan HLUN ini merupakan bentuk penghormatan dan pengakuan terhadap peran lansia dalam kehidupan sosial.
“Ini bukan sekadar peringatan. Ini adalah pengingat bahwa para lansia tetap punya tempat terhormat dalam masyarakat,” tegas Restu.
Sebagai catatan, Jawa Timur dipercaya sebagai tuan rumah HLUN 2025 tingkat nasional oleh Kementerian Sosial RI. Puncak acara akan digelar di Kabupaten Jember pada Sabtu, 31 Mei, dengan berbagai kegiatan bermanfaat.
“Menjadi tua bukan berarti dilupakan, justru semakin dihargai. Ini pesan penting dari Jawa Timur untuk Indonesia,” pungkas Khofifah.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin