SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Sebanyak 576 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya (SLKS) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (18/8/2025). Penyematan tanda kehormatan dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Penghargaan ini merupakan gelombang kedua setelah sebelumnya 600 ASN menerima SLKS pada Rabu (13/8/2025). Secara keseluruhan, ada 1.176 ASN yang mendapatkan penghargaan atas pengabdian mereka selama 10, 20, hingga 30 tahun. Penyematan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 18/TK/Tahun 2025 yang bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
“Penyematan ini adalah bentuk penghargaan negara kepada ASN yang telah mengabdi dengan penuh dedikasi. Banyak di antara mereka yang berprofesi sebagai guru dan tenaga kependidikan, yang punya peran strategis dalam menyiapkan generasi emas Indonesia 2045,” kata Khofifah.
Dalam arahannya, Khofifah menekankan pentingnya peran guru dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Ia menyebut, indikator Indonesia maju salah satunya ditandai dengan tingkat kemiskinan di bawah 2 persen dan pertumbuhan ekonomi di atas 9 persen.
“Kalau kita ingin menjadikan Indonesia Maju, maka guru harus ikut nandur atau menanam prestasi-prestasi kebaikan sejak sekarang. Itu akan menentukan kualitas generasi muda kita di masa depan,” ujarnya.
Khofifah juga mengimbau agar para guru memiliki pemikiran terbuka (open mind) dan terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Menurutnya, capaian Jawa Timur di bidang pendidikan menjadi bukti nyata dari dedikasi para tenaga pendidik.
Selama enam tahun terakhir, Jawa Timur berhasil mencatatkan jumlah siswa terbanyak yang lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Selain itu, dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK, Jawa Timur juga mampu mempertahankan predikat juara umum tiga tahun berturut-turut.
“Prestasi ini harus kita jaga. ASN, khususnya para guru, tidak boleh cepat puas. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang sudah luar biasa,” puji Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan dan pendidikan tidak lepas dari sinergi berbagai pihak.
“Kunci keberhasilan kita ada pada kolaborasi. Kita upayakan bekerja sama, bukan sekadar sama-sama bekerja. Semua kepala dinas harus menjadi bagian dari penguatan sinergi, baik internal maupun eksternal, termasuk dengan pihak luar negeri,” tandasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin