MAGETAN, RadarBangsa.co.id – Suasana Pasar Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mendadak lebih ramai dari biasanya pada Minggu (5/10/2025). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir meninjau sekaligus merasakan langsung pengalaman berbelanja di pasar berbasis agrobisnis yang menjadi pusat perdagangan sayur-mayur di kawasan Madiun Raya.
Pasar yang terletak di jalur utama Magetan–Sarangan itu dikenal strategis karena menjadi tempat pertemuan pedagang dari berbagai daerah, mulai Ponorogo, Madiun, Ngawi, hingga Pacitan. Deretan sayuran segar tersaji, mulai dari kangkung, sawi, bayam, buncis, wortel, kubis, kentang, hingga tomat.
“Pasar dekat Sarangan ini surganya sayur. Banyak ragam sayur yang dijual, bahkan pedagang dari Ngawi dan Madiun juga belanja di sini,” ujar Khofifah sambil menyapa pedagang.
Dalam kunjungan itu, Khofifah memborong sejumlah komoditas pertanian. Para pedagang tampak sumringah ketika Gubernur menyempatkan diri berinteraksi dan menanyakan harga dagangan mereka. “Harga komoditas pertanian di Pasar Plaosan cukup murah dan kualitasnya bagus. Tidak ada kenaikan signifikan karena memang pasar ini pusat agrobisnis terbesar di Madiun Raya,” ungkapnya.
Menurut Khofifah, pasar tradisional memiliki peran penting bukan hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi juga ruang pemberdayaan sosial. Ia menyoroti peran para pedagang perempuan yang mendominasi pasar tersebut. “Mereka pekerja keras. Melihat semangat mereka luar biasa, dan saya ingin kembali bersapa saat peresmian twin road nanti, sekaligus mengadakan kegiatan zakat produktif,” tuturnya.
Tak hanya berbelanja, Gubernur juga membagikan puluhan paket sembako kepada pedagang. Menurutnya, membeli langsung hasil pertanian sekaligus berbagi bantuan merupakan bentuk kepedulian nyata. “Dengan membeli langsung hasil pertanian lokal, kita turut membantu dan mengapresiasi para pedagang kecil,” jelasnya.
Bagi Khofifah, berbagi sembako sudah menjadi agenda rutin setiap kali kunjungan ke daerah. Hal ini dinilainya penting untuk meringankan kebutuhan warga kurang mampu, terutama kuli panggul yang menggantungkan hidup dari pasar. “Alhamdulillah kami juga bisa berbagi sembako, khususnya kepada kuli panggul agar mereka semakin semangat mencari nafkah,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin