LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Suasana duka menyelimuti Desa Wangen, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Rabu (8/10/2025). Ratusan pelayat mengiringi pemakaman Ghifari Haikal Nur (17), seorang santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang menjadi korban meninggal akibat ambruknya musala pondok tersebut.
Jenazah Haikal dimakamkan di pemakaman umum desa setempat, tepat di samping makam sang ayah yang telah berpulang empat tahun lalu. Isak tangis keluarga dan kerabat terdengar sejak prosesi jenazah diberangkatkan dari rumah duka.
Sebelumnya, Haikal berhasil diidentifikasi melalui proses pencocokan DNA oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Sampel DNA ibunya, Sundari, terbukti cocok dengan hasil tes, sehingga memastikan identitas korban. Jenazah kemudian diserahkan pihak RS Bhayangkara kepada keluarga pada Rabu pagi.
Haikal merupakan santri kelas tiga Aliyah yang dikenal tekun belajar. Menurut penuturan ibunya, ia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara yang bercita-cita menjadi seorang ulama.
“Haikal itu anak yang pendiam, dan dia sangat ingin jadi ulama,” ungkap Sundari dengan nada tegar meski matanya masih sembab karena tangis.
Rencana besar Haikal adalah melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah di Ponpes Al Khoziny setelah lulus dari Madrasah Aliyah. Namun, impian itu terhenti setelah musala tempat ia beraktivitas runtuh pada Senin (29/9/2025) sore.
Sundari mengaku tidak memiliki firasat khusus sebelum tragedi itu terjadi. Hanya saja, beberapa hari sebelumnya Haikal sempat berkeluh kesah dan mengungkapkan keinginannya agar liburan sekolah segera tiba.
Kabar pasti tentang keberadaan Haikal baru diterima keluarga pada Selasa (7/10/2025) malam, setelah tim DVI mengumumkan hasil identifikasi. Sejak hari pertama musala ambruk, keluarga terus menanti dengan penuh harap.
Kini, kepergian Haikal meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga desa. Meski begitu, Sundari berusaha tabah menerima musibah yang menimpa anak bungsunya.
“Semoga Haikal tenang di sisi Allah, dan cita-citanya tetap menjadi amal baik bagi keluarga,” ucap Sundari.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin