Oleh Dewi WahyuniCegah Covid-19,
Mahasiswa UMM Berinovasi dengan Lerak Lerak merupakan salah satu tanaman yang hanya ada Indonesia dan biasa digunakan masyarakat untuk mencuci batik atau sebagai pengganti detergen yang ramah lingkungan.
Berdasarkan ilmu yang diberikan secara turun-temurun, masyarakat Desa Pandanrejo menggunakan lerak untuk mencuci batik.
Namun seiring dengan maraknya produk -produk berbahan kimia membuat Lerak tidak diminati padahal di desa tersebut masih terdapat pohonlerak.
Oleh sebab itu, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yangtergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat (PMM) Kelompok 35 dan Kelompok 41Gelombang 3 berinovasi membuat sabun cuci tangan berbahan dasar Lerak (Sapindus rarak dc.) kepada Ibu-Ibu Desa Pandanrejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Lerak berpotensi untuk diolah menjadi sabun cuci tangan dikarenakan terdapat senyawakimia bernama saponin.
Salah satu tanda yang bisa kita amati bahwa Lerak mengandung saponinyaitu terdapat busa yang cukup banyak saat lerak dicampurkan dengan air.
Tim PMM Kelompok35 dan 41 memberikan pelatihan cara pembuatan lerak yang paling efektif sehingga saponin didalamnya bisa memberikan manfaat maksimal dalam membunuh kuman.
Di era pandemi ini,kebersihan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Kegiatan pelatihan ini kami awali dengan pemberian materi mengenai senyawa kimiasaponin, pembuatan sabun cuci tangan lerak, packaging, dan cara penyimpanannya.
Program Pengabdian Masyarakat (PMM) merupakan kegiatan pengganti Kuliah KerjaNyata (KKN) yang berada di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Program Pengabdian Masyarakat (PMM).
Program tersebut terdiri dari beberapa jenis yang salah satunya ProgramPengabdian Masyarakat Bhaktimu Negeri.
Kegiatan kami diawasi dan dibimbing langsung olehDosen Pendamping Lapangan (DPL) Lilis Setyowati, S.Kep., MSc. selaku dosen ProdiKeperawatan Universitas Muhammadiyah Malang.