SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Empat mahasiswa Universitas Semarang (USM) melaksanakan program pendampingan pengelolaan sampah dan limbah di restoran Mom’s Chicken N’ Coffee yang berlokasi di Jalan Telaga Mas Raya No. 19B, Panggung Lor, Semarang Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Etika Bisnis yang dibimbing oleh Soegihartono, S.E., M.Si.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Imayni Kirana Fasa, Sherlly Nabhila, Anisa Layyin Yasyfa, dan Deta Nabila Putri. Mereka memperkenalkan sistem pengelolaan limbah yang menekankan prinsip reduce, reuse, dan recycle, serta mendorong keterlibatan masyarakat sekitar.
Dalam pelaksanaannya, tim mahasiswa merekomendasikan sejumlah langkah praktis. Ampas kopi diolah menjadi media tanam, sisa nasi digunakan untuk pakan ternak, dan botol bekas dimanfaatkan sebagai pot tanaman maupun wadah ampas kopi. Selain itu, minyak jelantah dikumpulkan secara rutin untuk dijual ke pengepul, sementara pengambilan sampah dilakukan dua hari sekali dengan sistem pembayaran bulanan agar lebih tertib.
Sherlly Nabhila menjelaskan bahwa program ini dirancang agar dapat langsung diterapkan di lapangan.
“Kami ingin memberi solusi yang aplikatif. Banyak limbah restoran yang sebenarnya masih bisa diolah, bukan hanya dibuang. Dengan sistem yang tepat, limbah bisa menjadi nilai tambah,” ujarnya.
Imayni Kirana Fasa menekankan pentingnya konsistensi dalam pengelolaan sampah.
“Sistem pengambilan sampah dua hari sekali membuat proses lebih teratur. Pembayaran bulanan juga mempermudah pengelolaan agar tidak terjadi penumpukan,” katanya.
Sementara itu, Anisa Layyin Yasyfa menilai pengelolaan limbah tidak hanya berdampak pada kebersihan, tetapi juga meningkatkan nilai estetika.
“Kami mendorong pemanfaatan botol bekas menjadi pot tanaman. Selain memperindah area restoran, hal ini menumbuhkan kesadaran bahwa limbah bisa bernilai seni dan fungsional,” tuturnya.
Deta Nabila Putri menambahkan, program ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi pelaku usaha.
“Minyak jelantah yang biasanya dibuang dapat dijual kembali. Jadi selain menjaga lingkungan, restoran juga memperoleh tambahan pendapatan,” jelas Deta.
Manajemen Mom’s Chicken N’ Coffee menyambut baik pendampingan yang dilakukan mahasiswa USM tersebut.
“Kami sangat terbantu dengan ide para mahasiswa. Solusinya sederhana, realistis, dan bisa langsung diterapkan. Dulu ampas kopi dan sisa makanan dibuang begitu saja, sekarang bisa dimanfaatkan,” ujar perwakilan pihak restoran.
Selain memberikan pendampingan teknis, mahasiswa juga mengedukasi karyawan restoran mengenai etika bisnis, peluang usaha dari limbah, dan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha kuliner lainnya di Semarang. Melalui inovasi sederhana, pengelolaan limbah restoran tidak hanya membantu menjaga lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi dan memperkuat citra usaha yang ramah lingkungan.
Penulis : Agus
Editor : Zainul Arifin