PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan atas dukungan dan komitmen kuat dalam menjalankan program perumahan rakyat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Apresiasi tersebut disampaikan Maruarar, yang akrab disapa Ara, seusai menghadiri acara serah terima kunci rumah FLPP di Perumahan Grand Kencana Beji, Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/10/2025) sore. Dalam kegiatan tersebut, ia didampingi Wakil Bupati Pasuruan KH Shobih Asrori.
“Jujur, saya senang sekali di sini. Kepala daerahnya kompak, Bupati dan Wakil Bupati mendukung penuh, pengembangnya bagus, banknya siap, dan permintaan pasar tinggi. Jadi perlu digas lagi, Pak Wabup. Mari kita cetak sejarah bersama-sama,” ujar Ara disambut tepuk tangan warga.
Menurutnya, program perumahan rakyat menjadi salah satu prioritas utama pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Melalui FLPP, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat memiliki rumah layak huni dengan skema pembiayaan ringan.
Ara mengungkapkan, berdasarkan data yang diterima, terdapat sekitar 150 ribu warga atau 26 ribu keluarga di Kabupaten Pasuruan yang belum memiliki rumah. Ia menilai angka tersebut cukup tinggi, sehingga perlu langkah percepatan agar masyarakat dapat segera menikmati tempat tinggal yang layak.
“Kalau hanya 1.000 rumah dibangun per tahun, butuh waktu 25 tahun untuk menuntaskannya. Tapi kalau kita bangun 5.000 rumah per tahun, dalam lima tahun semua keluarga bisa punya rumah,” jelasnya optimistis.
Ia menambahkan, Kementerian PKP siap memberikan kuota 5.000 unit rumah FLPP untuk Kabupaten Pasuruan pada tahun 2026. Sebanyak 2.000 unit direncanakan rampung pada pertengahan tahun, dan sisanya diselesaikan menjelang akhir tahun. “Kalau bisa, lima tahun ke depan, tidak ada lagi keluarga di Pasuruan yang tidak punya rumah. Semua bisa punya rumah lewat program Presiden Prabowo,” tegasnya.
Maruarar menilai Pasuruan memiliki potensi besar untuk menjadi daerah percontohan nasional dalam pelaksanaan program perumahan rakyat. Faktor pendukung seperti kesiapan pemerintah daerah, kolaborasi dengan pengembang, dan tingginya minat masyarakat menjadi modal kuat untuk merealisasikan target tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia juga meninjau langsung beberapa rumah subsidi di Grand Kencana Beji. Dari total 118 unit yang tersedia, seluruhnya sudah terjual hanya dalam waktu dua bulan. “Ini bukti nyata bahwa masyarakat sangat membutuhkan dan percaya dengan program ini,” ucap Ara.
Wakil Bupati Pasuruan KH Shobih Asrori menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti arahan Menteri PKP. Ia mengatakan, pemerintah daerah akan menyiapkan berbagai perangkat pendukung, mulai dari regulasi hingga ketersediaan lahan.
“Kalau menyangkut program Presiden atau pemerintah pusat, kami akan berusaha maksimal. Termasuk program rumah subsidi ini, kami sangat mendukung,” ujarnya.
Sebagai wujud keseriusan, Pemkab Pasuruan telah menyiapkan beberapa kebijakan baru seperti pembebasan retribusi PBG dan BPHTB, serta pendataan ulang MBR agar penerima manfaat tepat sasaran. “Bagi penerima manfaat, saya ucapkan selamat. Semoga rumah ini menjadi tempat lahirnya kebahagiaan dan harapan baru,” tambahnya.
Shobih melaporkan, sepanjang tahun 2025 terdapat 157 proyek perumahan yang digarap oleh 111 pengembang di Kabupaten Pasuruan, dengan 77 di antaranya diperuntukkan bagi MBR. Sebagian besar pembangunan difokuskan di wilayah barat Pasuruan.
Kebahagiaan tampak di wajah para penerima manfaat. Salah satunya Sri Sultonia, sales produk susu, yang akhirnya bisa memiliki rumah sendiri. “Senang sekali, rumahnya bagus. Alhamdulillah, saya bisa punya rumah sendiri,” ungkapnya haru.
Fajar Bima Restu, pengemudi ojek online, juga merasakan hal serupa. Dengan penghasilan sekitar Rp 3–4 juta per bulan, ia tak pernah menyangka bisa memiliki rumah. “Kalau tidak ada program ini, punya rumah itu hanya mimpi. Sekarang mimpi itu jadi kenyataan,” katanya.
Sari, seorang perawat di RSUD Bangil, menuturkan alasannya memilih rumah FLPP di Beji karena dekat dengan tempat kerja. “Hanya butuh 10–15 menit ke rumah sakit, dan angsurannya juga terjangkau,” ujarnya.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi dan dukungan lintas pihak, Maruarar optimistis Pasuruan akan menjadi contoh sukses pelaksanaan program rumah subsidi nasional. “Kalau pemerintah, pengembang, dan masyarakat bersatu, cita-cita rumah untuk semua bisa terwujud,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin