Mencapai 100% : Warga Jatim Stop Buang Air Besar di 2024, Pj. Gubernur Adhy Ajak Delapan Pemkab/Kota Tandatangani Komitmen

- Redaksi

Kamis, 28 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, bersama delapan Pemerintah Kabupaten/Kota menandatangani komitmen bersama menuju Provinsi Jawa Timur 100 Persen Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) tahun 2024 di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur pada Kamis (28/3).

Pasalnya, pada tahun 2024 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan capaian SBS mencapai 100% hingga di tingkat desa dan kelurahan. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa pada Desember 2023 lalu, capaian SBS desa/kelurahan sudah mencapai 92,19%.

Namun, masih terdapat 664 desa/kelurahan yang memiliki rumah tangga yang masih melakukan buang air besar sembarangan. Desa/desa ini tersebar di delapan kabupaten/kota di Jawa Timur.

“Pada hari ini, kami meminta komitmen dari delapan kabupaten/kota yang masih membutuhkan percepatan untuk mencapai 100% SBS,” ujar Penjabat Gubernur Adhy kepada awak media.

Setelah penandatanganan komitmen, dilanjutkan dengan dialog untuk membahas percepatan SBS di delapan kabupaten/kota tersebut.

Delapan Kabupaten/Kota yang masih memiliki status Buang Air Besar Sembarangan (BABS) adalah Kabupaten Sidoarjo, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kabupaten Jember, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Situbondo.

Ditegaskan Adhy, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui program Jatim Akses dalam Nawa Bhakti Satya berkomitmen penuh memberikan akses air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Jatim. Hal ini sejalan dengan Pilar ke 6 Sustainable Development Goals (SDG’s) 2030 yakni menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi berkelanjutan untuk semua.

“Beberapa program yang secara rutin kita laksanakan seperti Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Penanganan Kawasan Kota Kumuh Perkotaan akan kita arahkan untuk memastikan masyarakat memiliki infrastruktur sanitasi,” ujarnya.

Selain itu, Pj Gubernur Adhy juga menegaskan bahwa permasalahan ini tidak cukup hanya dengan menyediakan infrastrukturnya semata, namun juga harus diikuti dengan perubahan perilaku masyarakat. Sebab nyatanya ada beberapa kejadian perilaku BABS dikarenakan kultur dan mindset.

“Oleh karena itu ini bukan hanya persoalan di ranah Dinas PRKPCK saja namun masuk juga ke ranah Dinas Sosial maupun Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa. Jadi diperlukan kolaborasi dan sinergitas termasuk dengan seluruh stakeholder guna percepatan SBS 100%,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Asta Triyono menyampaikan selama ini permasalahan sanitasi ini berdampak besar dalam permasalahan kesehatan.

“Selama ini kelompok penyakit keganasan, kelompok penyakit metabolik, dan kelompok penyakit infeksi. Ketiganya merupakan tiga besar penyakit yang paling banyak ditangani di rumah sakit. Dan ketiganya membutuhkan anggaran JKN yang sangat besar,” ujarnya.

Ketiganya juga berkaitan dengan permasalahan sanitasi Oleh karena itu, upaya kuratif harus diimbangi dengan upaya preventif dan promotif sebagai pencegahan, salah satunya melalui SBS ini.

“Begitu sanitasi dan kita bagus, SBS telah mencapai 100% diharapkan benar-benar menurunkan angka infeksi di masyarakat,” pungkasnya.

Selain perwakilan kepala daerah dari 8 kabupaten/kota, hadir pula Direktur Penyehatan Lingkungan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Anas Ma’ruf, Direktur SUPD II Bina Bangda Kemendagri Suprayitno, Direktur Sanitasi Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Tanozisochi Lase, Chief of Field Office UNICEF Indonesia for Java and Bali Arie Rukmantara.

Berita Terkait

Dinkes Bangkalan Gencarkan Pendampingan Anak Gizi Buruk, Cegah Risiko Stunting
Warga Perempuan di Blitar Bisa Tes HPV DNA Gratis, Ini Syaratnya
Kasus Kanker Serviks di Kota Blitar Capai 132, Dinkes Gencarkan Deteksi Dini
Khofifah Apresiasi Sinergi Lintas Elemen di World Sight Day 2025, Bagikan 1.000 Kacamata Gratis untuk Pelajar
Dinkes Banyuwangi Ingatkan Bahaya HIV di Era Prostitusi Digital
TP PKK Bangkalan Dorong Ibu-Ibu Aktif ke Posyandu untuk Cegah Stunting
Si Pandu Aja Hadir di Banyuwangi, Layanan BPOM Kini Bisa Setiap Hari
Inovasi ‘Raja Harum’ dan ‘Maharestu’ Antar RSUD Mataram Masuk 10 Besar Indonesia Healthcare Innovation Awards

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:52 WIB

Dinkes Bangkalan Gencarkan Pendampingan Anak Gizi Buruk, Cegah Risiko Stunting

Minggu, 12 Oktober 2025 - 08:17 WIB

Warga Perempuan di Blitar Bisa Tes HPV DNA Gratis, Ini Syaratnya

Minggu, 12 Oktober 2025 - 08:07 WIB

Kasus Kanker Serviks di Kota Blitar Capai 132, Dinkes Gencarkan Deteksi Dini

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Khofifah Apresiasi Sinergi Lintas Elemen di World Sight Day 2025, Bagikan 1.000 Kacamata Gratis untuk Pelajar

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:17 WIB

Dinkes Banyuwangi Ingatkan Bahaya HIV di Era Prostitusi Digital

Berita Terbaru