LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Menjelang peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober, jajaran Polsek Tikung, Kabupaten Lamongan, bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah tokoh agama menggelar pertemuan silaturahmi di wilayah setempat. Kegiatan ini bertujuan mempererat sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga kerukunan serta menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan santri dan generasi muda.
Acara dihadiri oleh Ketua MUI Tikung, Drs. H. Saifuddin Zuhri Awaludin, Rois Syuriah H. Sun’an, serta Pengurus Dewan Masjid Drs. H. Suhadak, S.Pd.I. Dari unsur kepolisian, hadir Kapolsek Tikung AKP Anang Puwo Wiodo, S.H., diwakili Ps. Kanit Intelkam Bripka Lendy Arief. Turut bergabung pula perwakilan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta unsur pemuda dari GP Ansor Tikung.
Dalam sambutannya, Kapolsek Tikung AKP Anang Puwo Wiodo menegaskan pentingnya kebersamaan lintas elemen menjelang peringatan Hari Santri. “Santri memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Kami dari kepolisian akan terus bersinergi dengan para ulama dan masyarakat untuk menciptakan situasi yang aman, damai, dan kondusif,” ujarnya Kamis (16/10/2025).
Sementara itu, Ketua MUI Tikung, Drs. H. Saifuddin Zuhri Awaludin, menekankan bahwa Hari Santri bukan hanya momentum seremonial, tetapi juga pengingat sejarah perjuangan kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Santri harus menjadi pelopor nilai-nilai moral dan kebangsaan. Kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa keamanan dan ketenteraman tidak bisa dipisahkan dari peran spiritual dan sosial masyarakat,” katanya.
Kegiatan tersebut juga menjadi ajang diskusi ringan antara aparat, ulama, dan tokoh pemuda. Mereka membahas berbagai upaya menjaga generasi muda agar tidak mudah terpapar paham radikal maupun provokasi yang dapat memecah persatuan. Rois Syuriah H. Sun’an mengingatkan pentingnya pendidikan agama yang moderat. “Santri harus peka terhadap perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alamin,” tuturnya.
Menjelang akhir acara, seluruh peserta sepakat untuk memperkuat kegiatan keagamaan dan sosial sebagai bentuk implementasi semangat Hari Santri Nasional tahun ini. Mereka berharap sinergi antara ulama, santri, aparat, dan masyarakat bisa menjadi contoh positif bagi daerah lain.
“Semangat Hari Santri adalah semangat menjaga negeri. Mari kita rawat bersama keamanan dan kerukunan yang sudah terbangun di Tikung,” pungkas AKP Anang Puwo Wiodo.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin