SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Dalam upaya membantu memenuhi kebutuhan pangan kelompok masyarakat kecil di tengah wabah corona, Yayasan Lolita (Persatuan Pengusaha Gajah Mungkur) berkerja sama dengan Kelurahan Bendan Duwur membagikan bantuan sembako kepada warga yang terkena dampak Corona di halaman Kelurahan Bendan Duwur kecamatan Gajah Mungkur kota Semarang Kamis(09/04/2020)
Dalam pelaksanaan kegiatan ini dihadiri Kapolsek Gajah Mungkur Kompol Dedy, Danramil 10/Gajah mungkur Kapten Bandi, Lurah Bendan Duwur Santoso Wahyu Mahardi,SH, Babinsa/ Babinkamtibmas Bendan Duwur Dan warga Bendan Duwur.
Program pembagian sembako ini menyasar pada 100 kepala keluarga yang kondisi ekonominya ikut terkena dampak virus corona di kelurahan Bendan Duwur.
Bantuan ini adalah kolaborasi kebaikan Yayasan LOLITA (Persatuan Pengusaha Gajah Mungkur) berkerja sama dengan Kelurahan Bendan Duwur.
Saat dikonfirmasi Awak media Lurah Bendan Duwur Wahyu Mahardi menyampaikan Bahwa Bantuan ini diberikan untuk warga Masyarakat sekitar kelurahan Bendan Duwur, secara pribadi Wahyu menyampaikan ucapan terima kasih kepada yayasan Lolita yang peduli dengan kondisi masyarakat yang terkena dampak dari wabah Corona ini Ungkapnya disela-sela kegiatan pembagian sembako.
Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga sosial dan ekonomi.
Banyak masyarakat yang bekerja sebagai pedagang kecil atau pekerja harian mendapatkan kesulitan karena menurunnya pesanan atau pembeli.
Hal ini mengakibatkan kondisi ekonomi masyarakat lesu,Alhamdulillah Lolita punya kesamaan pandangan bahwa perlunya kerja sama untuk meringankan beban warga yang terdampak wabah virus Corona ini.
Bantuan sembako yang didapat sangat dibutuhkan oleh warga,hal ini seperti diungkapkan salah seorang penerima manfaat yang tidak bisa bekerja sejak wabah virus corona muncul.
Saya bersyukur sekali dapat bantuan ini,Saya Penjual Mie ayam Karena sekarang orang-orang tinggal di rumah, saya jadi enggak bisa kerja karena mereka sendiri tidak keluar rumah .
Saya harus tetap menghidupi anak saya,ujar Jono(45), salah satu penerima manfaat bantuan yang berstatus orangtua tunggal. (Adi/Agus P)