Pembangunan Spillway Sungai Tanggul Dimulai, Khofifah Jamin Air Pertanian

- Redaksi

Rabu, 11 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembangunan spillway Sungai Tanggul di Jember mulai dikerjakan untuk atasi banjir dan dukung irigasi pertanian. | Dok Adpim/Ho RadaBangsa

Pembangunan spillway Sungai Tanggul di Jember mulai dikerjakan untuk atasi banjir dan dukung irigasi pertanian. | Dok Adpim/Ho RadaBangsa

JEMBER, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air resmi memulai pembangunan infrastruktur pengendalian banjir berupa spillway atau bangunan pelimpah air di Sungai Tanggul, Kabupaten Jember. Proyek strategis yang berlokasi di Desa Paseban, Kecamatan Kencong ini menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam menanggulangi dampak perubahan alur sungai pasca banjir besar yang terjadi pada 2019 silam.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan bahwa proyek ini merupakan respon serius atas kondisi kritis yang dirasakan masyarakat, khususnya para petani di kawasan hilir Sungai Tanggul. Menurutnya, perubahan alur sungai yang membentuk muara baru langsung ke Samudra Hindia menyebabkan ribuan hektare lahan pertanian kekurangan suplai air.

“Proyek pembangunan pelimpah Sungai Tanggul ini menjadi respons kami atas kondisi kritis yang ditimbulkan oleh perubahan alur Sungai Tanggul tersebut pasca banjir 2019 kemarin,” tegas Khofifah saat meninjau lokasi, Rabu (11/6/2025).

Akibat kondisi tersebut, lanjut Khofifah, para petani terpaksa menggunakan sumur pompa secara swadaya untuk tetap bisa mengairi sawah mereka. Namun tidak semua mampu menanggung biaya operasionalnya, sehingga tak sedikit sawah yang dibiarkan mengering selama bertahun-tahun.

“Alhamdulillah, dengan bangunan pelimpah ini, sawah-sawah yang sudah tidak teraliri selama enam tahun terakhir diharapkan bisa kembali dialiri,” ujarnya penuh harap.

Bangunan pelimpah Sungai Tanggul akan berfungsi membagi aliran sungai ke dua jalur: alur lama dan shortcut ke muara baru. Sistem ini dirancang untuk mengendalikan debit air baik pada musim hujan maupun kemarau. Tak hanya sebagai solusi pengairan, proyek ini juga diproyeksikan mampu mencegah intrusi air laut ke lahan pertanian yang berada di wilayah hilir.

Diperkirakan, lebih dari 1.000 hektare lahan pertanian akan mendapat manfaat langsung dari keberadaan spillway ini. Selain itu, aliran Sungai Tanggul alur lama yang sempat mati suri diharapkan dapat kembali aktif mendistribusikan air.

“Bangunan pelimpah ini akan membagi debit air harian maupun saat banjir, mengurangi potensi luapan, dan memulihkan suplai air ke alur sungai lama,” terang Khofifah.

“Kami juga ingin mengurangi degradasi dasar sungai akibat sedimentasi dan memperbaiki keseimbangan ekosistem air,” imbuhnya.

Pekerjaan infrastruktur ini mencakup pembangunan bendung pelimpah dari beton, instalasi sistem beton modular, dan pintu penguras berbahan fiberglass yang tahan korosi. Sebelum pembangunan inti dimulai, tahap awal berupa sosialisasi kepada masyarakat, mobilisasi alat berat, serta pembuatan kisdam dan struktur beton pondasi seperti bored pile dan retaining wall telah dijalankan.

“Kami berkomitmen untuk menjalankan setiap tahapan dengan transparan dan akuntabel. Keterlibatan masyarakat juga kami utamakan,” jelas Gubernur Khofifah.

Adapun pembiayaan proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 15,6 miliar. Target penyelesaian ditetapkan selama 270 hari kalender sejak dimulainya pekerjaan.

Khofifah menyampaikan bahwa pembangunan bangunan pelimpah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan pesisir selatan Jember yang selama ini rentan terdampak bencana hidrometeorologi.

“Mari kita doakan agar pembangunan Bangunan Pelimpah Sungai Tanggul ini segera rampung. Insya Allah, ini akan menjadi solusi terhadap risiko banjir, kekeringan, serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat petani dan pesisir,” pungkasnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

PKN II 2025 Ditutup, Khofifah Tekankan Pentingnya Inovasi ASN
Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik, NTB Sabet Dua Penghargaan IMTI 2025
Khofifah Tutup PKN II 2025, Ajak ASN Jadi Motor Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa
Kejaksaan Negeri Batu ,Menghadiri FGD Bersama Kajati dan Gubernur Jatim
Satu Pejabat Pingsan Saat Pelantikan di Lamongan, Pak Yes Tetap Lanjutkan Prosesi
BPBD Malang Bentuk Destana di Sutojayan, Warga Dilatih Mitigasi Bencana
Khofifah Lepas Kafilah Jatim ke STQH Nasional, Target Pertahankan Juara Umum
Belajar dari Sidoarjo, Pemkab Bangkalan Mulai Pendataan Bangunan Pesantren

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 18:47 WIB

PKN II 2025 Ditutup, Khofifah Tekankan Pentingnya Inovasi ASN

Jumat, 10 Oktober 2025 - 17:37 WIB

Jadi Destinasi Wisata Halal Terbaik, NTB Sabet Dua Penghargaan IMTI 2025

Jumat, 10 Oktober 2025 - 15:38 WIB

Khofifah Tutup PKN II 2025, Ajak ASN Jadi Motor Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa

Jumat, 10 Oktober 2025 - 15:28 WIB

Kejaksaan Negeri Batu ,Menghadiri FGD Bersama Kajati dan Gubernur Jatim

Jumat, 10 Oktober 2025 - 10:28 WIB

Satu Pejabat Pingsan Saat Pelantikan di Lamongan, Pak Yes Tetap Lanjutkan Prosesi

Berita Terbaru

Para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII Tahun 2025 menerima penghargaan pada acara penutupan yang dipimpin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di BPSDM Jatim, Jumat (10/10/2025). (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Politik - Pemerintahan

PKN II 2025 Ditutup, Khofifah Tekankan Pentingnya Inovasi ASN

Jumat, 10 Okt 2025 - 18:47 WIB