NIAS SELATAN, RadarBangsa.co.id – Pekerjaan pemeliharaan Jalan Nasional Teluk Dalam menuju Kecamatan Lolowa’u, Kabupaten Nias Selatan, yang melibatkan pembongkaran sebagian badan jalan (patching), telah berlangsung selama kurang lebih 3 bulan tanpa dilanjutkan dengan pengaspalan. Situasi ini menimbulkan kecelakaan baru.
Pelaksana Pemeliharaan, PPK 3.6 dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), telah melakukan pemotongan dan pembongkaran badan jalan di beberapa titik. Namun, perbaikan dan pengaspalan ulang belum dilakukan selama beberapa bulan, menciptakan kesan pembiaran.
Pada Senin (8/1/2024), seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan lalu lintas di Desa Hiliofonaluo, Km 4 ruas jalan Nasional Telukdalam – Lolowa’u. Saksi mata, Ikhtiar Wau, menyatakan bahwa korban, berinisial N Gulo, seorang PNS di salah satu dinas Pemkab Nias Selatan, “Dia mengalami luka pada kaki dan tangan akibat galian lobang ruas jalan yang belum ditambal setelah dibongkar,”jelasnya.
Pantauan Media di lapangan melihat sejumlah titik ruas jalan dari pusat ibukota Kabupaten Nias Selatan, Jln. Saonigeho menuju arah Lagundri Kecamatan Mainamolo. Beberapa bulan telah berlalu, sebagian ruas jalan sudah ditutup aspal, sementara sebagian lain masih dibiarkan tanpa penutup aspal.
Informasi dari masyarakat, khususnya pengendara, menjelaskan kelambanan penanganan pemeliharaan. “Mereka meminta pihak terkait, terutama PPK 3.6 sebagai perpanjangan tangan BBPJN, untuk segera mengaspal ruas jalan yang sudah dibongkar guna mencegah terjadinya kecelakaan lebih lanjut,”ungkapnya.
Helber Taf, dalam pernyataannya kepada media, mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pengabaian penanganan pengaspalan sebagian badan jalan yang telah mengalami pembongkaran (patching) di ruas jalan Saonigeho dari kota Telukdalam ke arah Lagundri Kecamatan Luahagunde Maniamolo. “Beberapa bulan telah berlalu, namun jalan yang telah dikeruk masih dibiarkan tanpa pengaspalan,”tambahnya.
Dia menambahkan bahwa pengerjaan pengaspalan yang dilakukan sebagian terkesan asal jadi, menggunakan aspal hotmix untuk menutup lobang yang telah dikorek. “Proses ini dilakukan dengan menggunakan mobil pickup Mitsubishi L-300,”terangnya.
Terpisah, saat dihubungi melalui WhatsApp pada (08/01), PPK 3.6 Faber Panjaitan menyatakan, “Malam bang, Kami belum menerima informasi kronologis kejadiannya. “Saya sedang mengecek, trims,”ucapnya singkat pada media.