CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Inisiator Usaha Batu Bata desa Sukaraharjo, Kecamatan Kadupandak, Provinsi Jawa Barat Hasan (58) mengatakan, “pandemi covid-19 menyebabkan perekonomian anjlok yang di tandai dengan pertumbuhan ekonomi menurun tajam dan pengangguran melonjak, tapi Inshaa Allah dalam waktu singkat bisa pulih kembali pada posisi sebelum krisis.
Dibangunnya usaha batu bata ini dalam rangka memberdayakan anak-anak dan pengangguran didesa Sukaraharjo sambil belajar. Ahad (04/04/2921).
Kami belum tau, secara hitung-hitungan apakah usaha yang kami rintis dapat untung atau tidak, karena pengadaan bahannya terlalu jauh.
Menggiati usaha ini baru sekitar 8 (delapan) bulan, di desa ada sekitar 4 titik tempat mencetak batu bata, termasuk cetak batu bata merah, pendistribusiannyapun baru sekitar desa saja dan belum pernah menjualnya keluar desa.
Produksi perharinya baru sebatas 500 batang, sementara upah cetak Rp 200,- perbatang, harga jual Rp 700,- perbatang, di ambil langsung ketempat cetak, jika di antar ke alamat sekitar desa ini Rp 800,- perbatang.
Inilah usaha dan kemampuan yang kita miliki untuk memberdayakan anak-anak dan pengangguran di desa sambil belajar.
Dengan semangat kebersamaan, seberat apapun ujian hidup ini akan terasa ringan di jalani.
Semoga usaha-usaha yang dirintis warga di desa-desa bermanfaat dalam rangka pemulihan perekonomian masyarakat di desa pasca pandemi covid-19.
Hidup didesa, jauh berbeda dari hidup di kota. Tinggal di desa asal ada kemauan mengolah lahan warga bisa hidup, dan ekonominya membaik. Jelasnya.
(AE Nasution)