RadarBangsa.co.id – Harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Kamis (30/1/2025), dengan lonjakan permintaan terhadap aset safe haven seiring ancaman tarif baru dari Amerika Serikat (AS). Harga emas spot meningkat 1,3% menjadi US$ 2.794,42 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi US$ 2.798,24 di awal sesi perdagangan. Sebelumnya, rekor tertinggi tercatat di level US$ 2.790 pada Oktober 2024. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup melonjak 1,8% ke US$ 2.845,20.
Menurut analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff, ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan dan luar negeri pemerintahan Trump menjadi pemicu utama kenaikan harga emas dan perak. “Selain itu, ada aksi beli teknikal yang mendorong harga naik lebih lanjut,” ujarnya.
Gedung Putih baru-baru ini mengumumkan rencana Presiden AS, Donald Trump, untuk mengenakan tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada mulai Sabtu (1/2/2025). Pemerintah AS juga mempertimbangkan kebijakan serupa terhadap China, yang meningkatkan kecemasan pasar. Indeks dolar AS melemah 0,2%, sehingga membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun ke level terendah dalam lebih dari satu bulan.
“Emas kembali bersinar sebagai aset safe-haven, dengan investor mencari perlindungan di tengah ketidakpastian pasar,” kata Susannah Streeter, Kepala Pasar Uang dan Investasi di Hargreaves Lansdown.
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada Rabu (29/1/2025), sesuai ekspektasi pasar. Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa tidak ada urgensi untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal IV-2024, namun analis memperkirakan permintaan domestik yang kuat akan menjaga The Fed tetap berhati-hati dalam memangkas suku bunga.
Investor kini menantikan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS untuk Desember, yang dijadwalkan rilis pada Jumat (31/1/2025), sebagai indikator penting bagi kebijakan moneter The Fed ke depan.
Di pasar logam lainnya, harga perak naik 2,5% menjadi US$ 31,56 per ons, platinum terkerek 2,5% ke US$ 970,15, dan palladium naik 2,6% menjadi US$ 987,25. Wyckoff menambahkan bahwa kenaikan harga emas dan perak turut mendorong minat beli di pasar platinum dan palladium, dengan efek limpahan dari reli emas dan perak menjadi faktor utama yang mengangkat harga logam lainnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin