BATU, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, memberikan apresiasi tinggi kepada enam siswa penyandang disabilitas yang membawa Jawa Timur menjadi Juara Umum dalam Lomba Keterampilan Siswa Nasional bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (LKSN PDBK) 2024. Prestasi ini diraih dengan mengumpulkan enam medali, terdiri dari tiga emas dan tiga perak.
Medali emas diraih oleh Desta Fais Kurniawan dari SLB Harmoni Sidoarjo dalam bidang Tata Boga, Aditya Sigit Irawan dari SLBC Dharma Wanita Malang dalam bidang Kreasi Barang Bekas, dan Alun Syach Sahid dari SLB PGRI Among Putra Tulungagung dalam bidang Hantaran. Medali perak disumbangkan oleh Cindy Zasqiyah Puspitasari dari SLBN Pandaan Pasuruan dalam bidang Tata Rias/Kecantikan, Aziza Rahma dari SLBN Pandaan Pasuruan dalam bidang Merangkai Bunga, dan Alief Zaki Pradana dari SLBN Branjangan Jember dalam bidang Tata Busana/Menjahit.
“Selamat untuk anak-anakku, terima kasih atas dedikasi luar biasa yang diberikan. Terima kasih telah mengharumkan nama Jawa Timur di kancah nasional,” ujar Adhy Karyono di Kota Batu pada Sabtu (13/7). Ia menambahkan bahwa prestasi ini sangat membanggakan mengingat para siswa mampu menunjukkan semangat dan jiwa kompetitif mereka meski memiliki keterbatasan fisik.
Pj. Gubernur Adhy juga menekankan bahwa kesuksesan ini adalah hasil kerja keras semua pihak, termasuk orangtua, guru, dan kepala sekolah yang memberikan pembinaan matang kepada siswa. Beberapa sekolah bahkan menggandeng industri untuk mendampingi latihan siswa secara langsung selama dua bulan setelah mengikuti seleksi di tingkat provinsi.
“Terima kasih juga kepada para guru, kepala sekolah, orangtua, serta seluruh pihak terkait atas dukungannya kepada para siswa kita sehingga mereka berhasil meraih prestasi membanggakan ini,” tambah Adhy. Ia berharap dukungan terus diberikan, terutama untuk bidang Tata Boga yang akan mengikuti kompetisi lanjutan di tingkat internasional.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, juga mengungkapkan rasa bangganya dan memuji kerja keras serta motivasi para siswa dalam berkompetisi. “Anak-anak istimewa ini, meski dalam keterbatasan, mampu mengukir prestasi yang membanggakan tidak hanya bagi diri mereka sendiri tetapi juga untuk Jawa Timur,” kata Aries.
Menurut Kepala Bidang PKPLK Dindik Jatim, Iva Candraningtyas, penampilan matang siswa merupakan hasil proses seleksi di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi yang melibatkan juri profesional dari industri, praktisi, dan akademisi. Dukungan Dindik Jatim juga termasuk mencarikan juri berkualitas, terutama bagi siswa yang sudah terbiasa dengan keterampilan berbasis Vokasi Istimewa yang diluncurkan sejak 2020.
“Para siswa ini banyak melakukan latihan dan sudah menerapkan vokasi istimewa, sehingga keterampilan mereka semakin matang,” tutup Iva.