CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Salah satu potensi besar meningkatkan ekonomi warga masyarakat Cianjur Selatan yang terdiri dari 14 kecamatan, 161 desa ini jika dikelola, dan dibina serta diarahkan untuk mendapatkan pendampingan dengan baik adalah petani menanam kayu Balsa (Ochroma Pyramidale) berasal dari Amerika Selatan.
Balsa adalah kayu ringan yang juga disukai oleh industri. Pohon balsa akan segera bertunas dan mulai menjulang ke ketinggian yang mengesankan dalam waktu sangat singkat. Pertumbuhannya cepat, daun yang ekstra besar di tahun-tahun awal dapat memberi keteduhan bagi bibit muda tumbuhan hutan lain yang bertumbuh lebih lambat. Namun, tidak semua petani atau tukang kebun mengetahui pohon ini. Padahal, balsa sudah bisa dipanen lebih cepat pada umur 2 sampai 3 tahun dengan diameter 30 centimeter. Jika balsa sampai berumur lima tahun bisa memiliki diameter 40″ inci dan menghasilkan 1.07 meter kubik kayu.
Salah seorang saudagar kayu Balsa Cianjur Selatan Syofyan saat dikonfirmasi jurnalis radarbangsa.co.id menyampaikan, Balsa merupakan salah satu kayu hutan yang memiliki prospek yang cukup bagus, cukup baik, lagi tinggi di wilayah Cianjur Selatan ini. “Disamping usia reproduksinya rendah, perawatannya mudah dan cepat besar, harganya juga sangat tinggi dibanding kayu sebangsanya, dan merupakan salah satu kayu untuk ekspor di Desa Ciwidik desa Kertajadi, kecamatan Cidaun, kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat,” ujarnya. Jum’at (17/11/2023)
Selanjutnya beliau mengatakan “Balsa, sekarang sudah banyak ditanam oleh masyarakat, baik secara individu atau perorangan di kebun-kebun mereka, di lahan-lahan kosong ataupun lahan terlantar, maupun oleh kelompok tani hutan (KTH). Sebelumnya balsa banyak ditanam masyarakat di daerah Papua Nugini, kayu balsa ini juga ada banyak orang mengatakan asalnya dari Equador, salah satu kegunaannya banyak dipakai adalah untuk kincir angin, buat pesawat, buat papan selancar dan sebagainya.
“Dari segi harga balsa ini naik turunnya tidak separah kayu-kayu yang lain, karena balsa merupakan kayu ekspor. Untuk masalah bibit balsa, disini telah menyediakan salah seorangnya H. Tarmizi, dan juga bibit ini bisa didapatkan lewat online, bahkan kita sudah melakukan kerjasama dengan petani contohnya dengan masyarakat di daerah Jampang Sukabumi hampir mencapai 250 hektar. “Sedangkan untuk daerah Cianjur Selatan sendiri belum, kecuali melalui pengurus kelompok tani Pak Yono yang memperencanakan sekitar 1.000 hektar dan bibitnya sudah disiapkan,” tambahnya.
Dikatan untuk harga bibit balsa ini jika didaerah Jawa itu sekitaran Rp 2.000,- sampai Rp 3.000,- perbatangnya. Sedangkan disini harga bibitnya ini agak mahalan sedikit. “Setelah satu tahun setelah tanam balsa ini oleh masyarakat bisa melakukan MoU dengan pihak perusahaan, apakah dianya itu milik pribadi, kelompok, ataupun semacam plasma balsa. Sekarang ini, kebutuhan perusahaan kita membutuhkan setiap harinya paling sedikit sekitaran 50 kubik, namun tidak terpenuhi karena banyak kendala, salah satu kendalanya adalah transportasi,” terangnya.
Lembih lanjut kata dia mengingat wilayah Cianjur Selatan tahu ini sedang banyak melakukan penebangan kayu di kebun mereka alangkah baiknya diganti tanamannya dengan menanam kayu balsa, harga bibit murah, dan bahkan bisa didapatkan dengan online, jarak tanam cepat menghasilkan, mudah perawatan, harga naik turun jualnya tidak sama dengan kayu-kayu lainnya. “Lahan-lahan kosong, lahan-lahan yang tidak produktif juga bagusnya ditanami kayu balsa. Insyaa Allah warga masyarakat Cianjur Selatan mewujudkan kesejahteraan ya salah satunya dengan menanam balsa,” pungkasnya.