MATARAM, RadarBangsa.co.id – Menghadapi meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan, Rumah Sakit H Moh Ruslan Mataram, Nusa Tenggara Barat, memperketat kesiapsiagaan layanan darurat. Manajemen rumah sakit menugaskan tim Public Safety Center (PSC) 119 untuk bersiaga penuh selama 24 jam, termasuk menjalankan patroli rutin dan memperkuat sistem respons cepat di lapangan.
Direktur Utama RS H Moh Ruslan Mataram, dr. Hj. NK Eka Nurhayati, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya antisipatif terhadap risiko banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang kerap terjadi di Mataram saat intensitas hujan meningkat.
“Meskipun kami tidak memiliki tim khusus bencana, tim PSC 119 sudah sangat lengkap. Kami juga memiliki tim disaster atau reaksi cepat bencana yang terintegrasi. Kesiapan ini mencakup personel, logistik, dan peralatan medis darurat. Selain dokter dan perawat yang siaga, tim ini juga dilengkapi kendaraan ambulans serta peralatan gawat darurat dan obat-obatan esensial,” kata dr. Eka pada Selasa (18/11/2025).
Tim PSC 119 menjalankan tugas berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) yang telah disusun untuk mengantisipasi berbagai skenario darurat. Patroli dilakukan di titik-titik rawan bencana, sementara pemantauan terhadap laporan masyarakat terus dilakukan melalui layanan panggilan darurat rumah sakit.
Salah satu keunggulan utama PSC 119 adalah kemampuan merespons cepat. Di wilayah Kota Mataram, tim dapat menjangkau lokasi kejadian dalam waktu kurang dari 10 menit.
“Kecepatan respons ini sangat krusial, terutama saat musim hujan. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang sangat tinggi di Mataram. Karena itu, kesiapsiagaan tim PSC 119 menjadi vital dalam memberikan pertolongan pertama dan meminimalkan dampak buruk bagi masyarakat,” ujar dr. Eka.
Saat ini PSC 119 juga berfungsi sebagai pusat koordinasi kedaruratan dan rujukan RS Ruslan Mataram. Seluruh proses penanganan kasus gawat darurat, mulai dari triase, pemeriksaan awal, hingga tindakan medis cepat, dipusatkan dalam fasilitas ini. Setiap pasien yang datang dari dalam maupun luar kota diarahkan melalui PSC sebelum masuk ke ruang perawatan.
“Semua kegiatan dipusatkan di PSC, seperti penanganan kedaruratan dan rujukan. Siapa pun yang masuk ke RS, baik dari dalam kota maupun luar daerah, harus melalui PSC,” jelasnya.
Integrasi antara PSC dan tim disaster rumah sakit memungkinkan koordinasi yang lebih efektif pada setiap situasi kritis. Kolaborasi ini memperkuat kesiapan rumah sakit menghadapi kejadian darurat selama musim hujan, sekaligus memastikan bahwa jalur penanganan pasien berjalan lebih efisien dan terstruktur.
Dengan sistem siaga 24 jam dan penguatan sumber daya manusia, RS H Moh Ruslan Mataram berharap dapat mempercepat respons medis serta mengurangi risiko fatalitas selama periode curah hujan tinggi. Kesiapsiagaan PSC 119 mempertegas komitmen rumah sakit untuk memberikan perlindungan maksimal bagi warga di tengah meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi.
Penulis : Aini
Editor : Zainul Arifin










