LAMPUNG SELATAN, RadarBangsa.co.id – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) optimistis layanan angkutan penyeberangan periode Natal dan Tahun Baru mendatang dapat berjalan aman, lancar dan nyaman dengan target 2,2 juta penumpang dan 305 ribu kendaraan roda empat yang akan dilayani di 9 lintasan terpantau nasional.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, sejumlah persiapan jelang layanan angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang telah dilakukan, baik dari kesiapan sarana dan prasarana, fasilitas pendukung serta peningkatan layanan terhadap pengguna jasa dengan tetap mengutamakan faktor keselamatan.
“Untuk layanan Natal dan Tahun Baru ini, ASDP tetap mengedepankan digitalisasi dengan mendorong pembelian tiket secara online untuk mendapatkan kemudahan dan proses yang cepat. ASDP juga telah menyediakan vending machine untuk pembelian tiket di Pelabuhan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, dimana penumpang pejalan kaki tetap dimudahkan jika ingin membeli tiket di pelabuhan dengan transaksi pembayaran non tunai,” ujarnya.Rabu (4/12/2019) Dalam Siaran Persnya.
Dirinya juga menyampaikan, Penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru akan dimulai pada 19 Desember 2019 dan berakhir pada 6 Januari 2020. Adapun 9 lintasan penyeberangan yang terpantau nasional selama angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 yaitu: Merak – Bakauheni atau lintasan tersibuk yang dikelola, Ketapang – Gilimanuk, Padangbai- Lembar, Kayangan – Pototano, Tanjung Kelian – Tanjung Api-api, Bitung – Ternate, Hunimua – Waipirit, Ajibata-Ambarita dan Telaga Punggur – Tanjung Uban.Paparnya
Selanjutnya, ASDP mengapresiasi dukungan Pemerintah terkait rencana penyesuaian tarif angkutan penyeberangan Antar Provinsi yang akan diberlakukan bulan Desember ini.
Ira mengungkapkan, penyesuaian tarif angkutan penyeberangan ini cukup wajar karena sejalan dengan peningkatan kualitas layanan penyeberangan dan kepelabuhan yang telah dilakukan dalam mendukung pelayanan prima kepada pengguna jasa.
“Kenaikan (tarif) ini wajar, seiring dengan perbaikan dan pengembangan layanan penyeberangan yang semakin baik dan modern. Kelangsungan bisnis tentu sangat bergantung pada tarif yang memang berpengaruh pada performa layanan penyeberangan dan pelabuhan,” tuturnya.
Tercatat, untuk kesiapan alat produksi di 9 lintasan terpantau nasional selama angkutan Natal dan Tahun Baru akan dilayani oleh 48 dermaga dan 187 unit kapal (termasuk swasta), yang tersebar di 15 unit pelabuhan dan 11 cabang pelayanan yang berada di sejumlah kota Indonesia.
“Target kami, seluruh pengguna jasa dapat terlayani dengan baik, tidak adanya komplain, dan yang terpenting adalah pengguna jasa menyeberang dengan aman, nyaman dan selamat hingga tujuan,” ujarnya.
Prediksi total penumpang yang dilayani selama angkutan nataru sebanyak 2,23 juta orang atau naik 4,7 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 2,13 juta orang. Diikuti kendaraan roda 4 sebanyak 305.173 unit atau naik 4,6 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 291.650 unit, dan roda 2 sebanyak 175.100 atau naik 4,2 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 168.072 unit.
Untuk Merak-Bakauheni, diperkirakan jumlah penumpang mencapai 525.903 orang atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu 500.860 orang, diikuti kendaraan roda 4 mencapai 86.850 unit atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 82.714 unit, dan roda 2 diperkirakan mencapai 22.341 unit atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 21.278 unit.
Sebaliknya, untuk Bakauheni-Merak, diperkirakan jumlah penumpang mencapai 482.517 orang atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 459.540 orang. Diikuti kendaraan roda empat sebanyak 86.850 unit atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 78.263 unit, dan roda dua diperkirakan mencapai 18.385 unit atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 17.510 unit.
Dan untuk lintasan Ketapang-Gilimanuk, diperkirakan jumlah penumpang mencapai 933.417 orang atau naik 5 persen bila dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 888.969 orang, diikuti kendaraan roda 4 sebanyak 91.709 unit atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 87.342 unit. Dan untuk roda 2 diperkirakan mencapai 78.820 unit atau naik 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 75.067 unit.
Sementara.Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan bahwa pada akhir tahun 2019 ini kenaikan tarif angkutan penyeberangan yang disetujui adalah sebesar kurang lebih 10%.
Adapun tarif penyeberangan di sejumlah lintasan akan meningkat, antara lain di lintas Ketapang-Gilimanuk akan meningkat 18,74% atau untuk tiket penumpang dewasa naik sebesar Rp 1.500,-, kemudian lintas Merak-Bakauheni akan meningkat 14,51 % atau untuk tiket penumpang dewasa naik sebesar Rp 5.000,-, dan lintas penyeberangan Lembar-Padangbai tarifnya akan meningkat 13,15% atau untuk tiket penumpang dewasa naik sebesar Rp 8.000,-.
“payung hukum penyesuaian tarif angkutan penyeberangan tersebut berupa Keputusan Menteri Perhubungan No. PM 66 Tahun 2019 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan. Kenaikan tarif dapat dilakukan setahun sekali setelah dilakukan evaluasi dan mendapatkan persetujuan dari pemerintah, serta dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan”Tukasnya.(Rizki)