JAKARTA, RadarBangsa.co.id – Ratusan orang menggeruduk rumah anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Syahroni, Sabtu (30/8/2025). Aksi yang dipicu pernyataan kontroversial sang legislator itu awalnya berlangsung damai, namun berakhir ricuh setelah massa mulai merusak properti dan masuk ke dalam rumahnya.
Sejumlah warga sekitar sempat berupaya mencegah kerumunan dengan menutup portal jalan. Namun, jumlah massa yang terus bertambah membuat upaya itu gagal. “Kami sudah berusaha menghalangi, tapi tidak sanggup,” ujar Fajar, warga setempat.
Pada awalnya, aksi berjalan damai. Massa hanya berorasi dan menuntut agar Syahroni meminta maaf atas pernyataannya. “Kami datang dengan satu tujuan, supaya beliau sadar ucapan itu menyakiti rakyat,” kata Rini, salah seorang pengunjuk rasa.
Pemicunya adalah pernyataan Syahroni dalam wawancara di Polda Sumatera Utara pada 22 Agustus lalu. Saat merespons kritik terhadap DPR, ia menyebut mereka yang mengusulkan pembubaran lembaga legislatif itu sebagai “mental orang tertolol sedunia.” Ucapan tersebut memicu kemarahan dan memantik gelombang protes.
Situasi yang semula terkendali mulai memanas ketika sejumlah orang di luar pagar melempari rumah dengan batu dan kayu. CCTV di sekitar rumah rusak, pagar jebol, dan beberapa orang berhasil masuk ke dalam rumah.
Di dalam, massa mengambil sejumlah barang, termasuk pecahan mata uang asing. “Saya lihat ada yang pegang dolar Singapura dan dolar Amerika, lalu dibagikan ke orang-orang di luar,” tutur Dedi, saksi mata.
Kericuhan ini juga menimbulkan pertanyaan terkait respons aparat keamanan. Warga menyebut tidak ada polisi berjaga saat massa mulai berkumpul. “Polisi baru datang setelah suasana benar-benar kacau. Kalau dari awal ada penjagaan, mungkin tidak separah ini,” ujar Taufik, tokoh masyarakat setempat.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Ahmad Syahroni belum memberikan pernyataan resmi terkait kerusuhan yang terjadi di rumahnya. Namun dalam pernyataan sebelumnya, ia menegaskan komentarnya ditujukan sebagai kritik keras terhadap wacana pembubaran DPR. “Saya hanya ingin menekankan bahwa ide itu tidak masuk akal,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Peristiwa ini menambah sorotan terhadap hubungan antara masyarakat dengan wakil rakyat. Banyak pihak menilai kejadian tersebut seharusnya menjadi pengingat agar komunikasi antara pejabat publik dan warga dilakukan dengan lebih hati-hati, guna mencegah ketegangan berujung pada kerusuhan.
Penulis : Yani
Editor : Zainul Arifin