SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi pecinta alam (Mapala) Wirasta Sumenep. Melakukan aksi protes terkait sampah di areal Industri Garam di Desa Karang Anyar dan Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Gelar Aksi Demonstrasi dilakukan didepan Kantor PT. Garam Persero Kalianget, Sumenep, Madura Jawa Timur.
Para peserta aksi yang tergabung dalam Mapala tersebut menilai pihak perusahaan (PT. Garam Persero) Kalianget Sumenep lalai terhadap lingkungan dan masyarakat. Atas tudingan tersebut pihak PT. Garam Persero yang diwakili oleh Kabag Humas PT. Garam Kalianget menyangkal dan menyebut bahwa persoalan sampah merupakan tanggung jawab Dinas lingkungan hidup (DLH), serta peran serta masyarakat. Selasa, (03/3/2020).
Ahmad Faiz Abrori, Korlap aksi dalam aksinya menuntut Direktur PT. Garam (Budi Sasongko), agar menyelesaikan persoalan sampah hingga batas waktu tujuh kali dua puluh empat jam (7×24 jam), jika tidak, para mahasiswa akan melayangkan surat ke Presiden.
“Kami akan kirim surat ke Presiden untuk pecat Budi Sasongko sebagai Direktur,” tegasnya.
Sentot Wahyu Hidayat dan Riko Kabag Humas PT Garam Persero Kalianget, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa persoalan sampah di wilayah industri Garam bukan merupakan tanggungjawab PT. Garam. Melalui program CSR, Kami sudah berkontribusi dalam bentuk bak sampah dan kontainer.
“Persoalan sampah, bukan tanggung jawab PT. Garam, tapi peran serta Masyarakat sekitar dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” ucap Sentot Wahyu Hidayat.
Secara terpisah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, melalaui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah (Agus Salam) menyampaikan bahwa persoalan sampah di Desa Karang Anyar dan Pinggir Papas, juga perlu peran serta dari masyarakat setempat. Diperlukan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan lingkungannya.
“Sejak 2017 Kami sudah melakukan kerja sama dengan PT. Garam melalui CSR nya. PT. Garam Persero sudah memberikan 7 Kontainer dan kami menyediakan armadanya,” terangnya.
Dalam pantauan media ini, Sentot Wahyu Hidayat, selaku staf Humas PT. Garam Persero, mengajak para peserta aksi dan mahasiswa untuk audensi, namun ajakan tersebut ditolak oleh mahasiswa.
“Kami Mahasiswa pecinta alam, hanya menyuarakan kelestarian alam, dan Kami Mahasiswa mempunyai tanggung jawab belajar, bukan audiensi,” tegasnya.
Diakhir aksinya, Ahmad Faiz Abrori (Korlap aksi) secara simbolis memberikan kado berupa data Dokumentasi foto sampah yang terbengkalai di areal industri Garam. Kado tersebut diterima oleh Sentot Wahyu Hidayat mewakili Budi Sasongko, Direktur PT. Garam Kalianget. (ONG)