Sebanyak 2.195 Kafilah Ikuti MQKN 2023 di Lamongan

- Redaksi

Rabu, 12 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Sebanyak 2.195 santri pesantren, mahasantri, ofisial pondok pesantren, serta Ma’had Aly dari seluruh provinsi di Indonesia mengikuti Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) tahun 2023 di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan.

MQKN ke-7 Dibuka secara langsung oleh, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani yang didampingi Staf Khusus Kementrian Agama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Haryono Abdul Ghofur, Kepala Kantor Kemenag Jatim, Bupati Lamongan Yuhronur Efemdi, serta Pengasuh Ponpes Sunan Drajat Abdul Ghofur, pada Selasa (12/7/2023) malam.

Ajang untuk menguji kemampuan para santri dan maha santri dalam membaca, memahami, dan menterjemahkan kandungan kitab kuning yang selama ini menjadi rujukan pembelajaran di pesantren, berlangsung selama 8 hari mulai 10-18 Juli 2023.

Kembali hadirnya MQKN 2023 di Lamongan setelah vakum selama 6 tahun, diikuti 34 khafilan provinsi dan 1 khafilah tuan rumah. Para khafilah akan mengikuti lomba sesuai dengan tingkatan atau marhalah Ula, Wustha, Ulya, serta Ma’had Aly, dari kategori fiqih, nahwu, ahlaq, tarih, tafsir, ilmu tafsir, hadis, ilmu hadis, balaghah, bahtsul kutub, debat qanun, lalaran nadham imrithi tasrifiyah dan lalaran nadham alfiyan ibnu malik sebagai cabang eksibisi.

Baca Juga  Bandara Juanda Perkirakan Jumlah Penumpang Alami Penurunan di Nataru 2019-2020

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan, terjadi berbagai fenomena di masyarakat saat ini pada mereka yang tidak mengenal agama, dahulunya agama sebagai penghancur berhala, namun sekarang agama menjadi berhala, agama di puja-puja sementara ajarannya di tinggalkan, serta adanya doktrin-doktein keagamaan di masyarakat, melalui MKQN 2023 dengan mengusung tema ‘Rekontektualitas Turts untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia’ para khalifah dari pondok pesantren dapat mengkaji keilmuan dari kitab-kitab untuk menjawab khasanah kehidupan saat ini.

Baca Juga  Prof Syamsul Maarif Hadiri Peringatan HUT ke-4 SRPB Jatim

“Agama lahir tidak akan perlah luntur dimakan waktu, lawas ditelan masa, agama selalu eksis dalam kehidupan zaman. Ruang-ruang kekinian harus dijawab dengan khasanan yang kita miliki. Sehingga apa yang kita lakukan tidak melanggar doktrin-doktrin keagamaan. Tugas santri dan maha santri harus melakukan bedah masalah dengan kontektual yang berada kitab-kitab turats,” kata Dirjen Pendis.

Terlebih, menurut Ali Ramdhani, agama menjadi peneduh bagi kehidupan, yang dilengkapi ruang-ruang kebudayaan sebagai pelengkap dari sebuah peradaban. Maka konteks kontektualitas menjdi penting ketika diiringkan pada ruang harmoni dan kerukunan, dengan menterjemahkan agama secara proporsional dan mengedepankan budaya tanpa mengganggu esimiliasi dari agama.

Ali Ramdhani berpesan, khalifah yang berlomba untuk terus menjaga sportifitas, menurutnya ada 2 kontekstualisasi perlombaan bagi santri yakni pemenang dan perlu belajar kembali.

Baca Juga  Kanit Binmas Polsek Tikung Berikan Pembinaan dan Pelatihan Krida Bahyangkara

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, pada kesempatan yang sama mengutarakan, sekolah islam, cendikiawan islam, dan kemajuan ilmu keagamaan di dunia, Indonesia mempunyai peranan penting yang berasal dari kyai dan ulama dari berbagai pesantren. Sebab turats yang dihasilkan pata kyai nasab keilmuannya terus mengalir, terus menyambung kepada santri.

Dengan adanya, MQKN 2023, Emil berharap, kitab kuning yang akan distandarisasi dari bahasa melayu dan jawa ke dalam bahasa arab oleh Kemenag, dapat menjadikan Indonesia sebagai center gravity rujukan atau jujukan kecendikiawanan islam.

“Bukan hanya substansinya saja yang harus kita agungkan dan resapi, tetapi huruf-huruf Allah juga perlu kita resapi, sehingga mudah-mudahan melalui tongkat estafet yang ada di tangan santriwan-santriwati, pesantren dapat terus menjadi kutub, center gravity peradaban keilmuan,” pungkas Emil.

Berita Terkait

Menjaga Keutuhan NKRI Kodim 0822 Bondowoso Peringatan Dirgahayu TNI ke-79
HUT ke-79 TNI, Khofifah Apresiasi Profesionalisme TNI dalam Menjaga Demokrasi
Bersama Gus Reza, Khofifah : Perbanyak Sholawat untuk Pilkada Damai
Fadli Zon : Khofifah Pemimpin yang Paham dan Peduli Petani
Disambut Gelombang Doa, Khofifah Motivasi Santri Ponpes Al Anwar untuk Raih Pendidikan Tinggi dan Tegaskan Komitmen Majukan Pesantren
JNE Raih Penghargaan di Indonesia CSR Awards 2024
Khofifah – Emil Dialog dengan Muhammadiyah Jatim, Bahas Sinergi Pembangunan dan Kemandirian Masyarakat
Khofifah Resmi Jabat Ketua Dewan Penasehat HKTI Jatim, Dorong Smart Village dan Teknologi Pertanian untuk Majukan Produktivitas
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 11:01 WIB

Menjaga Keutuhan NKRI Kodim 0822 Bondowoso Peringatan Dirgahayu TNI ke-79

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:27 WIB

HUT ke-79 TNI, Khofifah Apresiasi Profesionalisme TNI dalam Menjaga Demokrasi

Jumat, 4 Oktober 2024 - 19:21 WIB

Bersama Gus Reza, Khofifah : Perbanyak Sholawat untuk Pilkada Damai

Jumat, 4 Oktober 2024 - 05:38 WIB

Fadli Zon : Khofifah Pemimpin yang Paham dan Peduli Petani

Kamis, 3 Oktober 2024 - 17:40 WIB

Disambut Gelombang Doa, Khofifah Motivasi Santri Ponpes Al Anwar untuk Raih Pendidikan Tinggi dan Tegaskan Komitmen Majukan Pesantren

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB