BANGKALAN, RadarBangsa.co.id – Suasana pendopo Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (9/8/2025) pagi, dipenuhi keceriaan puluhan siswa sekolah dasar. Mereka beradu bakat dalam Lomba Menyanyi Lagu Islami tingkat SD se-Kecamatan Burneh, sebuah ajang yang tidak hanya menjadi panggung kreativitas, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan antarsiswa.
Kompetisi dimulai pukul 08.00 WIB dan diikuti 19 SD dari berbagai desa di Kecamatan Burneh. Tiga juri yang terlibat Mustofa Hadi, Sri Susilowati, S.Pd, dan Titin Sumarni, S.Pd menilai peserta berdasarkan kualitas vokal, penghayatan lagu, dan penampilan.
Ketua panitia menjelaskan, lomba ini bertujuan membangun karakter positif sekaligus menumbuhkan kembali semangat nasionalisme melalui jalur seni. “Selain mengasah bakat, kegiatan ini menjadi wadah menanamkan nilai-nilai perjuangan dan rela berkorban yang diwariskan para pahlawan bangsa,” ujarnya.
Nilai kebangsaan memang menjadi pesan penting di balik kegiatan ini. Mengingat, 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah kemerdekaan Indonesia, hasil perjuangan panjang para pahlawan yang rela mengorbankan darah, keringat, air mata, bahkan nyawa. Warisan semangat itu diharapkan dapat terus menginspirasi generasi muda, termasuk para peserta lomba, untuk mencintai dan menjaga tanah air.
Hasil penjurian menempatkan Mohammad Gharar Arif A dari SDN Tunjung 1 sebagai Juara I. Disusul Aulia Ilma (SDN Tunjung 4) di posisi kedua, dan Zhahira Saffana (SDN Alas Kembang 2) sebagai Juara III. Sementara itu, juara harapan diraih oleh Rafica Makruf (SDA Jambu 1) di posisi pertama, Wardifa Dafa Vidia (SDN Burneh 5) di posisi kedua, dan Aisyul Karimah (SDN Langkap 5) di posisi ketiga.
Guru pembimbing SDN Tunjung 1, Nurhayati, S.Pd, mengaku bangga atas pencapaian anak didiknya. “Rasanya tidak sia-sia membimbing dan melatih mereka sejak awal. Kami berharap siswa terus bersemangat, menjadi anak yang tangguh, dan mampu membanggakan orang tua serta sekolah,” ujarnya.
Ucapan serupa datang dari Kepala SDN Tunjung 1, Zainudin, S.Pd., M.Si. Ia menyampaikan apresiasi kepada siswa dan guru pembimbing. “Prestasi ini patut dipertahankan. Semoga di tahun mendatang kita bisa kembali meraih juara, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten,” kata Zainudin.
Kegiatan ini menjadi salah satu contoh bahwa pendidikan karakter dan nasionalisme dapat disampaikan dengan cara kreatif. Melalui seni musik, khususnya lagu-lagu Islami, siswa tidak hanya belajar teknik vokal, tetapi juga mengenal nilai-nilai perjuangan, kebersamaan, dan saling menghargai.
Dengan momentum bulan kemerdekaan, lomba ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menghadirkan kegiatan yang memadukan seni, pendidikan karakter, dan penguatan identitas kebangsaan. Semangat para pahlawan, yang dahulu mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan, kini mendapat ruang untuk hidup kembali dalam jiwa generasi muda melalui kreativitas mereka.
Penulis : Ruslan
Editor : Zainul Arifin