GRESIK, RadarBangsa.co.id – Di tengah percepatan teknologi dan derasnya arus informasi, anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, menegaskan pentingnya pemenuhan hak dasar warga negara di bidang pendidikan sebagai fondasi keberlangsungan bangsa. Pesan itu ia sampaikan dalam kegiatan Penyerapan Aspirasi Masyarakat (Asmas) bertema “Pemenuhan Hak Dasar Warga Negara Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia” di Warung Apung Rachmawati, Kabupaten Gresik, Sabtu (18/10/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus Yayasan Masjid Nurul Ishlah, para guru, dan wali murid SD NU Nurul Ishlah Randuagung, Kecamatan Kebomas. Dalam dialog yang berlangsung interaktif, Lia Istifhama atau yang akrab disapa Ning Lia, menyoroti bagaimana revolusi digital telah mengubah pola belajar dan kehidupan anak-anak generasi Alpha.
“Anak-anak kita tumbuh dalam ekosistem digital yang serba cepat dan penuh tantangan. Media sosial bisa menjadi ruang belajar, tapi juga ancaman jika tidak dikelola dengan bijak,” ujar Ning Lia.
Ia menekankan bahwa literasi digital kini menjadi kebutuhan mendesak, tidak hanya sekadar kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga pemahaman etika, tanggung jawab, dan dampak dari setiap aktivitas di ruang digital. “Bangsa ini akan berkelanjutan jika generasinya tumbuh dengan kesadaran digital yang sehat, berkarakter, dan mampu memanfaatkan teknologi untuk kebaikan,” lanjutnya.
Sebagai senator yang juga dikenal aktif dalam bidang pendidikan dan sosial, Ning Lia menyoroti peran penting keluarga, khususnya orang tua, dalam membangun kecerdasan emosional anak di tengah arus digitalisasi. Ia mengutip konsep lima pilar kecerdasan emosional dari Daniel Goleman—kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan social sebagai dasar pembentukan karakter generasi muda.
“Kecerdasan emosional adalah fondasi yang membuat anak mampu bertahan dan berkembang secara positif. Orang tua harus menjadi teladan dalam hal ini,” jelasnya.
Selain memberikan edukasi, Lia Istifhama juga menegaskan komitmennya untuk membawa aspirasi masyarakat Gresik ke MPR RI, terutama terkait penguatan sistem pendidikan nasional berbasis karakter dan literasi digital. Menurutnya, pemenuhan hak dasar pendidikan sebagaimana diamanatkan UUD 1945 bukan sekadar menyediakan akses pendidikan gratis, tetapi memastikan kualitas yang membentuk karakter dan kesadaran sosial anak bangsa.
“Pendidikan bukan hanya soal angka kelulusan, tapi tentang membangun manusia yang beradab dan adaptif di era digital,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin