Skrining Diperluas, Lamongan Siap Tekan Kasus TBC

- Redaksi

Selasa, 26 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Anis Kartikawati, menegaskan peran aktif kader Posyandu dan PKK desa dalam mendukung gerakan eliminasi TBC (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Anis Kartikawati, menegaskan peran aktif kader Posyandu dan PKK desa dalam mendukung gerakan eliminasi TBC (Foto Dok Ho/RadarBangsa.co.id)

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id — Pemerintah Kabupaten Lamongan menegaskan komitmennya dalam upaya eliminasi tuberkulosis (TBC) dengan memperkuat skrining sejak layanan dasar hingga tingkat desa. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia bebas TBC pada 2030.

Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Chaidir Anas, menyampaikan strategi tersebut dalam seminar kesehatan yang digelar dalam rangka peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Rabu (20/8), di Aula Gadjah Mada lantai 7 Kantor Pemkab Lamongan.

“Strategi yang kita pakai adalah penguatan dalam penemuan kasus dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Semua kita hadirkan dalam seminar kesehatan hari ini,” ujar Chaidir.

TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Umumnya menyerang paru-paru, tetapi dapat pula menyebar ke organ lain seperti tulang, ginjal, hingga otak. Menurut Chaidir, tidak ada wilayah khusus yang lebih rawan, sehingga skrining dilakukan menyeluruh di seluruh kecamatan.

Penguatan skrining ini akan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Posyandu, Puskesmas, pemerintah desa, organisasi profesi kesehatan (OPK), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), hingga Tim Penggerak PKK. Tidak hanya sumber daya manusia, sistem pelayanan juga diperkuat dari lapisan paling bawah.

“Dari sektor terbawah hingga layanan lanjutan, semua harus bergerak bersama. Dengan begitu, penemuan dan penanganan kasus bisa lebih cepat dan tepat,” tambah Chaidir.

Berdasarkan analisis Dinas Kesehatan Lamongan, sepanjang 2025 tercatat 1.996 kasus TBC dari estimasi 4.191 kasus. Dari jumlah tersebut, 1.941 pasien sudah masuk tahap pengobatan. Data ini menunjukkan masih ada ribuan kasus potensial yang belum ditemukan dan memerlukan deteksi dini.

Komitmen serupa juga datang dari Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Anis Kartikawati. Ia menegaskan kesiapan PKK dalam mendukung gerakan eliminasi TBC melalui kader-kader desa.

“Posyandu saat ini sudah berkembang menjadi enam pilar pelayanan kesehatan masyarakat. Kader di desa akan membantu mencari kasus TBC di lapangan dan melaporkannya secara berjenjang sampai tingkat kabupaten,” jelas Anis.

Ia menambahkan, keberhasilan eliminasi TBC tidak bisa hanya bergantung pada fasilitas kesehatan formal. Peran aktif masyarakat, terutama kader Posyandu dan PKK desa, menjadi kunci untuk menjangkau lapisan terbawah.

Dengan langkah kolaboratif lintas sektor, Pemkab Lamongan berharap deteksi dan penanganan TBC bisa lebih masif. “Kalau kita bisa menemukan lebih banyak kasus lebih cepat, maka pengobatan bisa segera dilakukan, dan rantai penularan bisa kita putus,” tegas Chaidir.

“Target eliminasi TBC 2030 memang bukan pekerjaan ringan. Tapi jika seluruh elemen bergerak bersama, saya optimistis Lamongan bisa memberi kontribusi besar bagi tercapainya Indonesia bebas TBC,” pungkasnya.

Penulis : Nul

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Khofifah Lepas 62 Tenaga Kesehatan Bergerak, Siap Tangani 860 Kasus di Pulau Kangean Sumenep
Dinkes Bangkalan Gencarkan Pendampingan Anak Gizi Buruk, Cegah Risiko Stunting
Warga Perempuan di Blitar Bisa Tes HPV DNA Gratis, Ini Syaratnya
Kasus Kanker Serviks di Kota Blitar Capai 132, Dinkes Gencarkan Deteksi Dini
Khofifah Apresiasi Sinergi Lintas Elemen di World Sight Day 2025, Bagikan 1.000 Kacamata Gratis untuk Pelajar
Dinkes Banyuwangi Ingatkan Bahaya HIV di Era Prostitusi Digital
TP PKK Bangkalan Dorong Ibu-Ibu Aktif ke Posyandu untuk Cegah Stunting
Si Pandu Aja Hadir di Banyuwangi, Layanan BPOM Kini Bisa Setiap Hari

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 18:48 WIB

Khofifah Lepas 62 Tenaga Kesehatan Bergerak, Siap Tangani 860 Kasus di Pulau Kangean Sumenep

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:52 WIB

Dinkes Bangkalan Gencarkan Pendampingan Anak Gizi Buruk, Cegah Risiko Stunting

Minggu, 12 Oktober 2025 - 08:17 WIB

Warga Perempuan di Blitar Bisa Tes HPV DNA Gratis, Ini Syaratnya

Minggu, 12 Oktober 2025 - 08:07 WIB

Kasus Kanker Serviks di Kota Blitar Capai 132, Dinkes Gencarkan Deteksi Dini

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 17:31 WIB

Khofifah Apresiasi Sinergi Lintas Elemen di World Sight Day 2025, Bagikan 1.000 Kacamata Gratis untuk Pelajar

Berita Terbaru