SURABAYA, RadarBangsa.co.id– Bulan September biasanya identik dengan ungkapan “September Ceria”. Namun, di Jawa Timur, awal September 2025 sempat diwarnai isu rencana demonstrasi 3 September yang digagas seorang aktivis, C.S. Meski demikian, seruan itu tidak memicu gelombang aksi besar. Sebaliknya, di ruang digital justru lahir narasi positif yang viral di kalangan warganet: “Jawa Timur baik-baik saja.”
Ungkapan tersebut ramai dibicarakan di media sosial, khususnya TikTok, dan sempat dikaitkan dengan Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama atau yang akrab disapa Ning Lia. Namun, Lia menegaskan bahwa istilah itu murni lahir spontan dari komentar netizen.
“Istilah Jatim baik-baik saja bukan dari saya, melainkan dari komentar warganet di akun TikTok yang menyerukan aksi tersebut,” jelas Ning Lia sambil tersenyum.
Sejumlah komentar warganet yang viral antara lain datang dari akun Taher, yang menulis, “Jatim baik-baik saja, cuman C.S yang tidak baik-baik saja.” Komentar lain dari akun R4uL79 juga senada, “Surabaya baik-baik saja, cuman C.S yang tidak baik-baik saja.”
Bagi Lia Istifhama, narasi “Jatim Baik-Baik Saja” mencerminkan optimisme masyarakat. Ia menilai ungkapan tersebut selaras dengan posisi strategis Jawa Timur sebagai pusat perdagangan nasional sekaligus gerbang ekonomi global.
“Ungkapan ini sangat baik dan menjadi indikator kesiapan Jawa Timur sebagai gerbang perdagangan Nusantara. Kita provinsi leading of perdagangan sekaligus moodbooster utama Indonesia go to global,” ujar Lia, yang juga tercatat sebagai peraih suara tertinggi nasional DPD RI kategori perempuan non-petahana.
Optimisme itu ternyata tidak berdiri sendiri. Hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menunjukkan 80,5 persen warga Jawa Timur puas terhadap kinerja Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak. Angka tersebut memperlihatkan legitimasi publik yang cukup tinggi terhadap kepemimpinan pasangan ini.
Dalam survei yang sama, kepuasan masyarakat juga terlihat pada sejumlah program unggulan. Program pemutihan pajak kendaraan mencatat tingkat kepuasan 82,1 persen, diikuti sektor lingkungan hidup dan penanganan sampah (81,9 persen), serta program kelautan dan perikanan (80,1 persen).
Sementara itu, program transportasi Bus Trans Jatim dan beasiswa SMA/SMK swasta sama-sama mendapat apresiasi 79,1 persen. Program pemberdayaan perempuan tangguh mandiri juga meraih kepuasan publik 77,1 persen.
Capaian tersebut, menurut Lia, menunjukkan bahwa berbagai kebijakan Khofifah–Emil benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik dalam aspek transportasi, pendidikan, lingkungan hidup, hingga penguatan peran perempuan.
“Prestasi Jawa Timur terus meroket. Kepemimpinan Ibu Khofifah telah menghadirkan kebijakan yang solutif, dirasakan manfaatnya oleh rakyat, dan menjadi bukti nyata bahwa Jatim memang baik-baik saja,” tegas Ning Lia.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin