SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Di tengah maraknya aksi demo yang digelar sebagian kecil kelompok, mayoritas masyarakat Jawa Timur justru memilih untuk mendukung Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan menggaungkan gerakan “Jatim Fokus Kerja.” Dukungan publik ini mencerminkan keinginan warga agar provinsi tetap kondusif dan pembangunan berjalan tanpa hambatan.
Gelombang dukungan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengalir, meski di sisi lain sejumlah pihak menggelar aksi demonstrasi. Bagi mayoritas masyarakat, kepemimpinan Khofifah dinilai telah berjalan sesuai aturan dan lebih layak diberi ruang untuk bekerja daripada diperdebatkan di jalanan.
Sejumlah komentar publik yang ramai di media sosial menunjukkan konsistensi warga Jatim untuk tetap menjaga stabilitas. Mereka menilai aksi demo yang digerakkan segelintir pihak tidak memiliki manfaat nyata dan lebih sarat kepentingan pribadi.
Seorang warga Madura, Liandi, menegaskan bahwa masyarakat di akar rumput justru ingin fokus bekerja. “Saya Madura ujung timur tetap di jalur kedamaian dan gak mau Jawa Timur dinodai demo-demo tidak penting. Lebih baik kita fokus kerja. Males demo, wong kepentingan CS tok,” katanya.
Nada serupa disampaikan warga lain yang menyayangkan adanya tuntutan penurunan pajak kepada Gubernur. Menurut mereka, kebijakan semacam itu tidak bisa diambil secara sembarangan karena menyangkut aturan negara. “Semua ada aturan, dan kami percaya Gubernur kita itu sangat detail dan tidak asal-asalan mengambil kebijakan. Jangan untuk kepentingan pribadi,” tulis seorang warganet bernama Rudi.
Tak sedikit pula komentar yang menyoroti inkonsistensi dari isu yang dibawa dalam aksi demo. Beberapa warga menilai tuduhan lama soal pajak dan korupsi sudah tidak relevan dengan kondisi Jawa Timur saat ini. “Gak penting arep demo. Seng penting golek rezeki nyukupi. Fokus kerja halal, insyaallah diberi rezeki. Bu Khofifah sudah luar biasa,” ujar Umi, warga lainnya.
Di ruang publik, muncul pula ungkapan bahwa aksi demonstrasi hanya diikuti oleh segelintir orang yang tidak produktif. “Demo wong nganggur, gak ada kerjaan. Demo hanya kepentingan CS saja,” kata Afif melalui akun media sosialnya.
Di sisi lain, masyarakat melihat kepemimpinan Khofifah telah membawa sejumlah capaian nyata, mulai dari penguatan ekonomi daerah, pembangunan infrastruktur, hingga sinergi erat dengan pemerintah pusat. Hal inilah yang menjadi alasan banyak warga tetap memberikan dukungan.
Gerakan “Jatim Fokus Kerja” kemudian digaungkan oleh masyarakat sebagai simbol pilihan sikap. Bagi mereka, energi lebih baik diarahkan untuk bekerja, menjaga keamanan, dan mendukung pembangunan, ketimbang terjebak dalam aksi yang dianggap kontraproduktif.
“Dukungan publik ini sekaligus menegaskan bahwa masyarakat Jawa Timur semakin dewasa dalam menyikapi dinamika politik. Stabilitas daerah adalah kunci keberlanjutan pembangunan,” ujar Ainiyah, salah seorang warga.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin