GRESIK, RadarBangsa.co.id – Dalam gedung Wisma Djendral Achmad Yani, sedang berlangsung Musda (Musyawarah Daerah) untuk memilih ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Gresik baru, Kamis, 17/10/2019.
Selain dihadiri seluruh kepala desa se-Kabupaten Gresik, Musda juga dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Forkopimda, Kejaksaan Gresik, Pengadilan Negeri Gresik, anggota DPRD Gresik juga Ketua AKD Provinsi Jawa Timur. Dalam Musda AKD Kabupaten Gresik 2019 ini ada tiga kandidat yang mencalonkan diri sebagai ketua AKD.
Ketiganya merupakan kepala desa potensial. Calon ketua AKD pertama adalah Kristono yang merupakan kepala desa Iker Iker kecamatan Cerme dan merupakan calon dari wilayah selatan Kabupaten Gresik. Kedua Ngadimin, kepala desa Kembangkan kecamatan Kebomas, yang merupakan calon dari Gresik tengah.
Ketiga kepala desa Baron Kecamatan Dukun dan calon dari wilayah utara Kabupaten Gresik, Nurul Yatim. Antara Nurul Yatim dan Kristono sama sama pernah menjabat sebagai ketua AKD Kabupaten Gresik.
Dalam sambutannya, ketua panitia pemilihan AKD Kabupaten Sri Winarni yang juga sebagai kepala desa Tlogo Bendung kecamatan Gresik meminta agar yang terpilih sebagai ketua AKD selalu mementingkan kepentingan umum atau bersama. Ketua AKD harus bisa memberikan pencerahan jika ada diantara kepala desa yang memerlukan solusi.
“Siapapun nanti yang terpilih hendaklah selalu mengedepankan kepentingan bersama dalam menjalankan tugas tugas kita sebagai kepala desa,” ucap Sri Winarni.
Nurul yatim selaku ketua AKD Kabupaten yang juga mencalonkan diri sebagai ketua AKD Kabupaten Gresik lagi mengharapkan agar pemilihan ketua AKD ini jangan memecah kekompakan kepala desa se-Kabupaten Gresik yang selama ini sudah terbina dengan baik. Sinergitas dengan pemerintah Kabupaten Gresik lanjut Nurul Yatim juga harus terus dijaga.
“Siapa saja nanti yang terpilih sebagai ketua AKD, kekompakan dalam hubungan kepala desa harus tetap terjaga. Harus ada sinergitas dengan pemerintah Kabupaten Gresik, agar kesejahteraan masyarakat desa semakin meningkat,” terang Nurul Yatim.
Lanjutnya, desa tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan pemerintah Kabupaten khususnya Bupati dan wakilnya. Nurul Yatim juga memimta maaf jika selama dirinya menjadi ketua AKD kabupaten Gresik ada kekhilafan yang dilakukan.
“Jika dalam kepengurusan AKD kemarin ada yang salah dan tidak berkenan dihati teman teman kepala desa, kami mohon maaf yang sebesar besarnya,” pungkas Nurul Yatim.
Sebagai pembina AKD Kabupaten, M. Sukoiri, kepala desa Sidowungu Kecamatan menganti meminta agar perbedaan janganlah dijadikan penghalang suatu hubungan.
“Jadikanlah perbedaan sebagai keindahan yang mewarnai untuk merah suatu tujuan yang mulia. Setelah pemilihan, perbedaan ini kita hilangkan,” pungkas Sukoiri. (Jack)