PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, bergerak cepat meninjau lokasi bencana tanah bergerak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis (30/1).
Fenomena tanah bergerak ini mulai dirasakan warga sejak Selasa (28/1) dan terus berlanjut hingga Kamis pagi. Akibatnya, puluhan rumah mengalami retak-retak, bahkan 16 di antaranya mengalami kerusakan parah. Sebanyak 47 kepala keluarga dengan total 176 jiwa terpaksa mengungsi.
Setibanya di lokasi, Pj. Gubernur Adhy didampingi Pj. Bupati Pasuruan Nurkholis dan sejumlah pejabat Pemprov Jatim meninjau rumah warga yang terdampak. Beberapa bangunan terlihat mengalami kerusakan signifikan pada lantai, tembok, dan atapnya.
Adhy kemudian mengunjungi posko pengungsian di SD Negeri 2 Cowek. Di sana, ia menyapa warga dan memberikan dukungan moril. Selain itu, ia juga menyerahkan bantuan berupa sembako serta kebutuhan dasar lainnya seperti minyak telon, popok bayi, botol susu, dan perlengkapan mandi.
“Saya datang untuk memastikan kondisi warga dan pemenuhan kebutuhan dasar mereka. Sambil menunggu rekomendasi para ahli terkait fenomena ini, saya meminta agar warga tetap bersabar dan waspada terhadap kemungkinan bencana susulan,” ujar Adhy.
Pj. Gubernur Jatim menegaskan bahwa pola pergerakan tanah terus dipantau. Pemprov Jatim telah menugaskan Dinas PU Cipta Karya bekerja sama dengan ahli geologi dari ITS untuk menganalisis kondisi tanah.
“Kita perlu memastikan apakah pergerakan tanah ini bersifat permanen atau bisa berhenti. Jika tidak lagi aman untuk dihuni, maka solusinya adalah relokasi ke kawasan yang lebih aman,” jelasnya.
Jika relokasi diperlukan, Adhy memastikan bahwa pemerintah akan menyiapkan lahan yang bebas dari risiko bencana serta membangun rumah bagi warga terdampak sesuai dengan aturan dan kemampuan pemerintah daerah.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Keputusan relokasi akan diambil berdasarkan hasil kajian para ahli agar tidak terjadi bencana serupa di masa depan,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin