SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kota Semarang melalui Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Suherminati, menegaskan kepada warga agar tidak panik menyikapi kenaikan harga beras premium. Suherminati menjamin bahwa stok beras program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) masih dalam kondisi aman.
“Kami memastikan kepada masyarakat Kota Semarang bahwa tak perlu panik menjelang Ramadan. Stok beras program SPHP kami masih mencukupi,” jelas Suherminati saat do konfirmasi pada Kamis (29/2/2024).
Suherminati juga menyatakan keyakinannya bahwa stoknya akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.
“Harga yang bisa dijangkau dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 54.500 per 5 kilogram saat bulan Ramadan ini, dengan harga per kilogram sebesar Rp 10.900,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah Kota Semarang juga telah melakukan langkah-langkah konkrit untuk memastikan ketersediaan beras di pasaran. Melalui Gerakan Pasar Murah lewat Program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), program tersebut telah berhasil terselenggara di 25 titik selama bulan Januari 2024.
Lewat jaringan distribusi Lumbung Pangan Kota Semarang (Lumpang Semar), pihak terkait juga akan menggelar 25 titik Gerakan Pasar Murah di Kota Semarang pada awal April mendatang.
“Kami menunjuk Lumpang Semar sebagai pelaksana operasi pasar yang merupakan jejaring distribusi pangan mitra kami yang akan menyalurkan beras-beras SPHP,” kata Suherminati.
Meskipun demikian, beberapa pedagang di Pasar Peterongan mengungkapkan bahwa beras SPHP sering habis dengan cepat. Ninik (54), seorang pedagang, menyatakan bahwa beras SPHP menjadi buruan warga sejak harga beras premium mengalami kenaikan.
“Tak sampai 1 jam, habis karena harganya yang terjangkau,” ungkapnya.
Meskipun stok beras SPHP dari Bulog tetap, permintaan yang tinggi membuatnya habis dalam sehari.
Dalam hal ini, Isti Jani, Ketua Paguyuban Pasar Peterongan, juga menyuarakan permintaan untuk tambahan kuota beras SPHP kepada Bulog Jateng.
“Sehingga kita meminta tambahan kuota,” ujarnya.