KOTA BATU, RadarBangsa.co.id – Peningkatan fasilitas jalan dan trotoar di jantung Kota Batu semakin mencuri perhatian publik. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Batu telah menyelesaikan pembangunan peningkatan jalan serta pembangunan trotoar yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan dan pejalan kaki. Hal ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan masyarakat, tetapi juga menarik minat wisatawan untuk kembali berkunjung ke Kota Batu.
Pada awal hingga akhir 2024, Dinas PUPR Kota Batu telah melakukan peningkatan jalan aspal di beberapa titik ruas jalan protokol dalam perkotaan. Pembangunan trotoar jalan pun dilakukan untuk semakin mempercantik wajah Kota Wisata Batu. Pembangunan pendistrian trotoar ini mencakup beberapa ruas jalan, antara lain Jl. Bromo-Semeru (Brosem) sepanjang 1.800 meter, Jl. Panglima Sudirman 1.554 meter, Jl. Dewi Sartika 600 meter, Jl. Patimura 600 meter, dan Jl. Diponegoro sisi kanan dan kiri sekitar 1.500 meter.
“Selain yang sudah disebutkan, masih ada beberapa titik pendistrian trotoar jalan dan peningkatan jalan lainnya yang belum disebutkan secara rinci,” kata Alfi Nur Hidayat, Kepala Dinas PUPR Kota Batu, pada Kamis (13/3/2025).
Di sisi lain, pasca peninjauan langsung oleh Walikota Batu, Cak Nurochman, bersama Ketua DPRD Didik Subiyanto, Sekretaris Daerah Zadiem Effisiensi, dan Kadis PUPR Alfi Nur Hidayat, dilakukan pengecekan terhadap jembatan di Jl. Untung Suropati, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, yang mengalami kerusakan. Jembatan ini sudah termakan usia dan konstruksinya masih menggunakan bata merah dari zaman dahulu, ketika Batu masih menjadi Kecamatan Batu di bawah Pemerintahan Kabupaten Malang.
“Kondisi jembatan ini sudah sangat rusak, bahkan jebol. Oleh karena itu, Dinas PUPR Batu memutuskan untuk tidak memperbaiki jembatan tersebut, melainkan melakukan penggantian total dengan jembatan baru,” ujar Alfi Nur Hidayat.
Berdasarkan instruksi dari Walikota Batu, Cak Nurochman, pembangunan jembatan baru di Jl. Untung Suropati akan segera dikerjakan dan diharapkan selesai sebelum Hari Raya Idulfitri 2025. Jembatan ini sangat vital karena menjadi jalur penghubung Kota Batu dengan Kabupaten Malang, yang dilalui oleh kendaraan besar seperti truk dan bus.
“Jalan ini menjadi satu-satunya alternatif bagi kendaraan besar yang tidak melewati jalan kota. Karena itu, pembangunan jembatan baru tidak bisa ditunda lagi,” tambah Alfi.
Untuk pembangunan jembatan tersebut, rencananya akan dibangun dengan sistem baru, menggunakan beton Box Calvert double U Box dengan lebar 2 meter dan panjang 12 meter. Anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 600 juta, bersumber dari usulan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) 2025, jika disetujui.
“Semoga Pemkot Batu dan DPRD dapat segera memproses anggaran BTT ini agar pembangunan jembatan bisa segera dilaksanakan, untuk kelancaran transportasi dan perekonomian di kawasan tersebut,” tutup Alfi Nur Hidayat.
Penulis : Heru Iswanto
Editor : Zainul Arifin
