PACITAN, RadarBangsa.co.id – Ribuan warga tumpah ruah di kawasan wisata Goa Tabuhan, Desa Wareng, Kecamatan Punung, pada Minggu (8/12/2024), untuk menikmati kemeriahan “Festival Pacitanian 2024” yang mengusung tajuk “Gema Tabuhan”. Festival ini menyuguhkan berbagai atraksi budaya dan seni lokal, sekaligus menjadi sarana pelestarian tradisi dan pengembangan pariwisata Kabupaten Pacitan.
Suasana penuh antusiasme tampak menyelimuti acara tersebut. Masyarakat Pacitan tak hanya datang untuk menyaksikan, tetapi juga ikut merasakan kebanggaan terhadap seni budaya daerah yang ditampilkan, mulai dari tari tradisional, musik daerah, hingga lomba-lomba interaktif.
“Saya senang bisa datang ke festival ini. Saya bisa menyaksikan keindahan tari tradisional dan musik daerah Pacitan. Sangat senang melihat budaya kita diangkat dalam acara semeriah ini,” ungkap Sri, salah satu pengunjung.
Sri secara khusus terkesan dengan penampilan Tari Kethek Ogleng Paramita Nawangan, yang menurutnya memiliki gerakan unik dan menghibur. “Gerakannya lucu dan energik, membuat penonton terhibur,” tuturnya.
Festival Pacitanian 2024 menampilkan berbagai pertunjukan menarik lainnya, seperti Reog Barasuraga, Musik Rakyat Hartono Teh Sepeda Balap, Tari Keling Kalipelus, Tari Eklek dari LKP Pradapa Loka Bhakti, Ronthek Ronthekantropus, dan Tari Tetanen Sanggar Sekar Arum.
Puncak acara festival adalah Kirab Pisowanan, di mana tumpeng besar diarak dengan iringan tetabuhan khas Pacitan. Pawai ini dilanjutkan dengan pertunjukan kolaborasi musik internasional di dalam Goa Tabuhan. Dua komposer ternama, Elisabeth Schimana dari Austria dan Daniel Caesar, tampil bersama dengan Music Director Gatot Danar.
“Musik di dalam Goa Tabuhan memanfaatkan keunikan akustik alami goa, memberikan pengalaman luar biasa bagi pengunjung,” kata Ignatia Ni Luh, kurator seni Gema Tabuhan.
Menurutnya, Festival Pacitanian tahun ini berhasil menyuguhkan perpaduan seni tradisional dan modern yang harmonis, sekaligus menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional.
Festival ini tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wujud komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya lokal. Kehadiran masyarakat yang bergotong royong menyukseskan acara menunjukkan semangat kebersamaan warga Pacitan.
“Semoga festival seperti ini terus diadakan setiap tahun. Ini sangat berarti untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal,” harap Sri.
Festival Pacitanian 2024 menjadi bukti nyata bahwa seni dan budaya dapat menjadi daya tarik utama untuk memperkuat identitas daerah sekaligus memacu pengembangan pariwisata Kabupaten Pacitan.
Penulis : Yuan
Editor : Zainul Arifin