SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Setelah empat hari operasi pencarian dan penyelamatan berjalan intensif, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan seluruh tahapan penanganan musibah runtuhnya bangunan mushola di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, telah memasuki fase akhir.
Didampingi Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii, dan Sekdaprov Jatim Adhy Karyono, Khofifah meninjau langsung proses evakuasi terakhir sekaligus pembersihan material bangunan pada Senin (6/10/2025).
Kehadirannya bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk tanggung jawab moral untuk memastikan seluruh proses berjalan cepat, aman, dan terkoordinasi. “Kami menyampaikan terima kasih kepada tim Basarnas, BNPB, BPBD, TNI-Polri, relawan, dan semua elemen masyarakat yang sejak awal sigap membantu evakuasi. Alhamdulillah, kini kita memasuki tahapan akhir,” ujar Khofifah.
Ia menegaskan, Pemprov Jawa Timur akan terus mendampingi hingga semua korban berhasil diidentifikasi dengan tuntas di RS Bhayangkara Polda Jatim bersama tim DVI. “Mulai Selasa (7/10), fokus kami beralih ke proses identifikasi. Pendampingan psikologis dan spiritual bagi para santri juga sangat penting agar mereka pulih dari trauma,” jelasnya.
Rasa empati Gubernur Khofifah juga tampak saat dirinya mendatangi keluarga korban di RS Bhayangkara Surabaya. Dalam suasana duka, ia berbicara langsung dengan para orang tua dan keluarga santri. Salah satunya, Halimah, ibu dari almarhum Saki Yusuf. “Ibu makan ya, jangan sampai tidak makan. Kalau ibu sakit nanti malah tidak bisa menemani proses ini,” ucap Khofifah sembari memeluknya.
Proses identifikasi korban dilakukan secara maraton oleh tim DVI Polda Jatim dengan bantuan pakar forensik Universitas Airlangga. Total 17 jenazah telah teridentifikasi — lima di RS Sidoarjo dan dua belas di RS Bhayangkara Surabaya. Seluruh proses dilakukan dengan pencocokan data Ante Mortem, Post Mortem, serta DNA secara hati-hati.
“Mereka bekerja 24 jam tanpa henti, penuh profesionalisme. Kami berterima kasih atas kerja keras tim DVI, TNI, Polri, BNPB, dan semua relawan,” ungkap Khofifah.
Sementara itu, Kepala Basarnas RI Marsdya TNI Mohammad Syafii menambahkan, operasi SAR resmi ditutup setelah seluruh korban ditemukan. “Fokus utama kami adalah memastikan tidak ada korban yang tertinggal. Kondisi reruntuhan memang labil, jadi semua dilakukan sangat hati-hati,” ujarnya.
Di akhir pernyataannya, Khofifah kembali mengajak masyarakat untuk bersabar dan ikhlas menunggu hasil identifikasi korban. “Kita doakan semua korban diterima di sisi Allah SWT. Semoga mereka dipanggil dalam keadaan syahid, karena sedang menuntut ilmu dan beribadah,” tutur Khofifah dengan mata berkaca-kaca sebuah pesan yang menggema di tengah duka dan keteguhan hati.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin