PASURUAN, RadarBangsa.co.id – Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron atau yang akrab disapa Gus Shobih, mendorong generasi muda untuk menaruh minat pada dunia pertanian. Ajakan itu ia sampaikan saat membuka Pasuruan Agriculture Festival 2025 di Rest Area BUMDes Dewa Rama, Desa Ranggeh, Kecamatan Gondang Wetan, Kamis (11/9/2025) sore.
Menurut Gus Shobih, peluang pertanian di era modern terbuka lebar jika dipadukan dengan pemanfaatan teknologi. Ia menekankan bahwa pertanian tidak lagi bisa dipandang sebelah mata, sebab profesi ini dapat menjanjikan kesejahteraan apabila dikelola secara modern.
“Saya berharap acara ini bisa melahirkan inovasi dan motivasi untuk meningkatkan pembangunan sektor pertanian. Peran pemerintah daerah, Forkopimda, tokoh agama, masyarakat, hingga pemuda sangat dibutuhkan. Karena minat generasi muda untuk bertani saat ini masih sangat minim,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Shobih juga menjelaskan strategi pemerintah daerah dalam menjaga distribusi barang dan mengoptimalkan potensi lokal. Salah satunya melalui penyelenggaraan Festival Produk Pertanian serta Gerakan Pangan Murah yang berlangsung 11–13 September 2025.
Ia pun memberikan apresiasi kepada seluruh petani dan kelompok tani yang turut menjaga ketahanan pangan nasional. “Terima kasih kepada para petani dan KTNA, juga kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang telah menggelar pameran produk unggulan. Dukungan dari OPD lain, Bulog, PG Kedawung, hingga PT Rajawali Nusindo juga sangat berarti,” kata Gus Shobih.
Lebih lanjut, Wabup mengajak semua pihak meningkatkan pembangunan pertanian agar kesejahteraan petani semakin baik. Menurutnya, langkah itu juga mendukung target swasembada pangan nasional sekaligus mendukung visi pembangunan jangka panjang.
“Mari kita wujudkan swasembada pangan di Kabupaten Pasuruan. Ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Setelah acara seremonial, Gus Shobih berkeliling mengunjungi stan pameran dari 24 kecamatan. Deretan produk lokal dipamerkan, mulai buah segar seperti jeruk manis, timun suri, hingga semangka, serta aneka sayuran seperti kentang, brokoli, wortel, cabai, bawang merah, dan bawang putih. Produk-produk itu dijual dengan harga ekonomis dan langsung menarik minat pengunjung.
Selain komoditas segar, pengunjung juga bisa menemukan aneka makanan dan minuman khas dari tiap kecamatan. Kehadiran produk-produk lokal dengan harga terjangkau membuat festival semakin semarak.
Pantauan lapangan menunjukkan antusiasme masyarakat sangat tinggi. Banyak pengunjung memanfaatkan festival ini untuk berbelanja sekaligus membawa pulang produk pertanian sebagai oleh-oleh.
“Buruan ke sini, banyak produk segar dan murah. Ini jadi cara seru mendukung petani lokal sekaligus membawa pulang oleh-oleh khas Pasuruan,” ungkap salah seorang pengunjung dengan penuh semangat.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin