GRESIK, RadarBangsa.co.id – Ribuan warga memadati halaman Pondok Pesantren Bumi Aswaja di Desa Wonokerto, Kecamatan Dukun, saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkai dengan Haul Ke-15 Keluarga Besar Ponpes Bumi Aswaja, Rabu (26/11/2025) malam. Sejak menjelang acara dimulai, arus jamaah terus berdatangan, menunjukkan kuatnya tradisi bersholawat yang melekat di masyarakat pesisir Gresik.
Mengalirnya lantunan sholawat dan dzikir membuat suasana semakin khusyuk. Para jamaah dari berbagai daerah tampak larut dalam momen spiritual itu. Pengasuh Ponpes Bumi Aswaja, KH. Drs. Irsyadul Ibad M.M, menyambut langsung para tamu undangan dan menyampaikan bahwa peringatan Maulid bukan sekadar seremonial, tetapi wadah memperkuat keteladanan akhlak Nabi. “Semoga kegiatan ini terus menjaga ukhuwah dan menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah,” ujarnya.
Hadir pula Habib Ahmad Musthofa El-Hadar yang memimpin pembacaan sholawat. Suaranya yang khas membuat jamaah semakin larut. Beberapa peserta mengaku datang setiap tahun karena merasa mendapatkan ketenangan batin. “Kalau ikut Maulid di sini, suasananya beda. Ada keteduhan,” kata salah satu jamaah, Syaifudin, warga Dukun.
Dukungan pemerintah juga tampak melalui kehadiran perwakilan Gubernur Jawa Timur, Widodo KH. Hasan. Ia mengajak jamaah menjaga harmoni sosial. “Kekuatan umat ada pada kebersamaan. Tradisi Maulid seperti ini memperkuat nilai itu,” ucapnya.
Sorotan publik tertuju pada kehadiran Anggota DPD RI Komite III, Ning Hj. Dr. Lia Istifhama. Dalam tausiyahnya, ia menegaskan pentingnya generasi muda memahami ajaran moral Nabi Muhammad SAW, terutama di tengah maraknya tantangan sosial. “Meneladani Rasul berarti merawat akhlak, memperkuat karakter, dan menjaga persaudaraan,” tuturnya.
Ning Lia juga mengapresiasi keberadaan Dapur Bersih MBG (Makan Bergizi Gratis) di Ponpes Bumi Aswaja sebagai bagian dari pelayanan sosial pesantren kepada masyarakat. Menurutnya, kemandirian pesantren berperan penting bagi ketahanan sosial umat. “Pesantren kini bukan hanya pusat ilmu, tapi juga pusat pemberdayaan,” tambahnya.
Acara kian hangat ketika Ning Lia melantunkan sholawat serta membawakan pantun bernada jenaka, yang memancing tawa jamaah. Beberapa pantunnya bahkan ditujukan kepada Habib Ahmad, menambah kedekatan suasana antara ulama dan jamaah.
Puncak kegiatan ditutup dengan doa bersama. Warga pulang dengan rasa syukur, membawa harapan agar kegiatan Maulid dan Haul ini terus menjadi penguatan spiritual dan sosial bagi masyarakat Wonokerto serta generasi santri Ponpes Bumi Aswaja.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin









