Hujan Deras Timbulkan Banjir di Sidoarjo, Empat Desa Terendam

hujan
Genangan air mencapai puncaknya kemarin sore, Sabtu (17/2)

SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Hujan deras yang terus mengguyur selama beberapa hari terakhir telah menyebabkan sebagian wilayah di Kabupaten Sidoarjo tergenang air. Dampaknya terasa di empat desa di Kecamatan Tanggulangin yang kembali menjadi langganan banjir pada musim penghujan kali ini. Desa Kedungbanteng, Desa Banjarpanji, Desa Banjarasri, dan Desa Kalidawir menjadi pusat perhatian setelah ditetapkan sebagai wilayah Tanggap Darurat Bencana Banjir oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Genangan air mencapai puncaknya kemarin sore, Sabtu (17/2), dengan kondisi semakin memburuk. Desa Kedungbanteng menjadi salah satu yang terparah terdampak, di mana air setinggi kurang lebih 30 sentimeter telah memasuki rumah warga. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke Balai Desa Kedungbanteng dan Balai RT 08. Sekitar 25 warga mengungsi di Balai Desa Kedungbanteng, sementara 38 warga lainnya mencari perlindungan di Balai RT 08.

Bacaan Lainnya

Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor S.IP, turut memantau kondisi genangan air di empat desa tersebut pada Sabtu malam kemarin. Beliau menegaskan bahwa genangan air yang kerap terjadi di daerah tersebut tidak hanya disebabkan oleh faktor cuaca, tetapi juga karena faktor alam seperti penurunan tanah di wilayah tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisir genangan air, mulai dari peninggian tanah hingga pembangunan rumah pompa air.

“Masalahnya adalah subsidence (penurunan muka tanah) tahun ini berapa, ini yang mengkhawatirkan,” ujar Bupati Gus Muhdlor.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah menetapkan penanganan warga terdampak sebagai prioritas utama. Semua kebutuhan mendasar warga di desa-desa tersebut akan dipenuhi, mulai dari kebutuhan air bersih hingga bantuan makanan. Seluruh instansi terkait, termasuk BPBD Sidoarjo, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo, akan bekerja sama dalam penanganan bencana ini. Gus Muhdlor juga mengkonfirmasi bahwa anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) akan digunakan untuk menangani bencana ini.

Upaya penanganan genangan air di empat desa tersebut akan difokuskan pada optimalisasi penggunaan pompa air yang ada. Penambahan blower air juga akan dilakukan untuk menyedot genangan air. Selain itu, perbaikan sungai juga akan menjadi fokus, dengan rencana penanggulangan di Sungai Kedungbanteng sepanjang 800 meter setiap sisi akan dieksekusi pada tahun 2025, sementara tahun ini akan dimulai dengan penanggulangan sepanjang 200 meter.

Bantuan kepada pengungsi telah disalurkan sejak kemarin, termasuk makanan siap saji, perlengkapan tidur, dan terpal. Tim Tanggap Darurat Bencana Banjir akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya perangkat desa yang terdampak, untuk memastikan penanganan yang efektif dalam menghadapi bencana ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *