SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Penemuan puluhan situs makam kuno di Bukit Pal, yang terletak di perbatasan antara dua Desa, yaitu Desa Batang-Batang Laok dan Desa Batang-Batang Daya Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep Jawa Timur.
Dengan ditemukannya sejumlah makam yang pada nisannya tertulis huruf arab pegon, sehingga oleh Warga Desa setempat, diyakini bahwa situs Makam Bukit Pal adalah kumpulan makam para “Wali Allah”, yaitu para Alim ulama’ yang memiliki tingkatan keimanan, ketaqwaan dan kedekatan kepada Allah Swt, (wikipedia.org).
Dari puluhan prasasti kuno yang berhasil ditemukan itu, dipuncak bukit terdapat 9 (sembilan) makam terpisah, pada nisannya tertulis arab pegon, dan salah satunya ada yang bisa dibaca tertulis Kiai Sang Yang Anum, tahun 1261 Hijriyah atau sekitar 1840 Masehi jika dihitung berumur 180 tahun,” Sabtu, (11/04/2020).
Haris, Kepala Desa Batang-Batang laok, Kecamatan Batang-Batang Sumenep, pada sebuah kesempatan kepada wartawan media ini menjelaskan bahwa, sejauh ini yang dilakukan bersama masyarakat yaitu pembabatan di lokasi Bukit Pal, dan untuk selanjutnya menunggu hasil penelitian dari arkeolog. Dan jika termasuk salah satu cagar budaya, maka akan dilestarikan, tapi jika tidak termasuk, maka tetap akan dirawat. Sebab disana ada keturunannya, yaitu Kiai Salamet dan Kiai Nawawi, asal Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang.
“Disana juga ada sesepuh, yaitu Kiai Nawawi dan Kiai Salamet, berdasarkan ceritanya dan menurut ramalan orang pintar atau Supranatural (red. Indigo),” jelasanya.
Lebih lanjut Haris menjelaskan, terkait virus corona (Covid-19), hingga saat ini pihaknya tidak melakukan pembatasan pengunjung meski situasi pandemi Covid-19, hanya saja dihimbau kepada masyarakat dan pengunjung agar dengan kesadaran dirinya dan patuh terhadap ketentuan dari Pemerintah, yaitu dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti memggunakan masker, menjaga jarak antar pengunjung.
Rasyidi, Warga Desa yang pertama kali melakukan pembatatan lokasi penemuan situs Makam Bukit Pal, menceritakan bahwa berawal dari permintaan Nasiruddin untuk membabat Bukit Pal itu, dan hingga saat ini sudah ditemukan puluhan prasasti dan kegiatan pembabatan lokasi sementara dihentikan, sebab tugasnya sudah selesai.
“Tugas saya sudah selesai, kalau ada perintah membabat lagi,..ya kita lanjut lagi,” ucap Rasyidi orang pertama yang membabat dan menemukan situs Makam Bukit Pal.
Selanjutnya, Rasyidi mengharap barokah dari apa yang dilakukannya selebihnya jika hasil penelitian menunjukkan cagar budaya, maka diharapkan tidak sampai melupakan orang penemu pertama.
“Harapan besar saya jika positif termasuk cagar budaya, maka kita bisa rawat bersama-sama dan tidak melupakan orang yang berjasa pertamakalinya,” ucapnya penuh harap. (ENO)